Pemilu 2024
Gus Jazil: PKB Alat Politik NU, Ibarat Dua Sisi Mata Uang yang Tidak akan Bisa Dipisahkan
Menurut Wakil Ketua MPR ini, dengan platform yang dimilikinya, PKB saat ini menjadi partai politik berbasis Islam terbesar di Indonesia.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menegaskan, NU tidak boleh dijadikan alat politik menjelang Pemilu 2024.
Menurut Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid, NU memang bukan alat politik.
”Tapi PKB lah alat politik NU."
Baca juga: Rencana Penghapusan PPKM, Muhadjir Effendy: Tunggu Perintah Presiden
"Jadi apa yang disampaikan beliau (Gus Yahya) itu adalah untuk partai-partai yang lain, bukan PKB."
"Karena PKB dengan NU itu ibarat dua sisi mata uang yang tidak akan bisa dipisahkan,” ujar Gus Jazil, sapaan karibnya, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (24/5/2022).
Gus Jazil menegaskan, PKB adalah parpol yang dilahirkan oleh NU untuk kepentingan bangsa.
Baca juga: Kasus Dugaan Hepatitis Akut di Indonesia Bertambah Jadi 16, Terbaru di Banten dan Sulawesi Selatan
”Dan alhamdulillah akhirnya PKB menjadi satu-satunya partai politik yang berhaluan ahlussunnah wal jamaah yang ada di parlemen."
"Parpol yang menjalan misi jalan politik rahmatan lil alamin ya PKB,” katanya.
Menurut Wakil Ketua MPR ini, dengan platform yang dimilikinya, PKB saat ini menjadi partai politik berbasis Islam terbesar di Indonesia.
Baca juga: Bawaslu Bakal Gandeng Anak Muda Jadi Konten Kreator untuk Lawan Hoaks Soal Pemilu 2024
"Ini karena platform yang digunakan adalah platform Islam ahlussunnah, platform Islam Nusantara,” tuturnya.
Atas alasan itulah, PKB menjadi kekuatan politik yang mewadahi dan menjadi saluran aspirasi politik warga Nahdliyin.
"Saya ini lahir dari NU, enggak bakalan bisa dipisahkan dari NU meskipun saya PKB."
Baca juga: Muhadjir Effendy: Enam Indikator Kesuksesan Mudik Lebaran 2022 Tercapai dengan Sangat Memuaskan
"Tapi kalau ada orang yang bilang Golkar itu NU, enggak mungkin, dari mana sejarahnya?"
"PDIP itu NU, enggak mungkin, dari mana sejarahnya?"
"Kalau PKB itu lahir dari NU, semua menyaksikan. Mulai deklarasinya, tokoh-tokohnya, pendirinya, pemimpin-pemimpinnya."
Baca juga: UPDATE Covid-19 RI 24 Mei 2022: 14 Pasien Wafat, 288 Orang Sembuh, 345 Positif