Berita Jakarta
Cak Kandar: Profesi Pelukis Dapat Membuahkan Hasil Asalkan Dilakoni Konsisten dan Komitmen
Asalkan dilakoni konsisten dan komitmen, maka profesi sebagai pelukis dapat membuahkan hasil.
Cak Kandar merupakan seorang pelukis yang memutuskan untuk hijrah ke Jakarta pada tahun 1971, untuk lebih serius menekuni profesinya di bidang seni lukis.
“Saya langsung memutuskan untuk hijrah ke Jakarta, karena memang saat itu saya sudah stop kuliah ya. Lalu di samping itu, saya melihat ternyata di Surabaya agak lambat untuk berkembang menjadi seorang pelukis,” kenangnya.
Cak Kandar menceritakan, saat itu ia tinggal dan diangkat anak oleh seorang perintis kemerdekaan bernama S Hasanusi.
“Saya memanggil beliau opa, karena sudah anggap menjadi anak angkat. Opa ini masih ada keturunan Sultan ke-10 Palembang. Dulu bapaknya dibuang ke Ambon, lalu menikah dengan orang Ambon," katanya.
"Terus sejarahnya, opa ini dulu dibuang sama Belanda dari Palembang ke Jakarta,” tambah Cak Kandar.
Walaupun tinggal bersama dengan opa, tapi Cak Kandar harus putar otak bagaimana memulai semuanya.
Hingga akhirnya, ia mendengar bunyi lonceng dari Gereja Katolik Santa Theresia, Menteng Jakarta Pusat.
Saat mendengar lonceng tersebut, ia mendapatkan ide untuk melukis wajah Yesus dan menjualnya di Gereja tersebut.
“Waktu saya jual di depan pintu masuk, ternyata banyak umat Gereja yang tertarik untuk melihat sehingga terjadi kemacetan," kata Cak Kandar.
"Lalu seorang pastor Gereja datang menghampiri saya, menyuruh saya untuk masuk, dan berpindah lokasi di dekat para penjual souvenir lainnya,” sambungnya.
Cak Kandar mengatakan, alasan pastor tersebut supaya umat Gereja dapat lebih leluasa melihat lukisan yang dibuat olehnya.
Ia bercerita, kebetulan ada orang Tionghoa yang memberikan kartu nama beserta alamatnya.
Sore hari, Cak Kandar datang ke rumah orang tersebut, dan betapa terkejutnya ketika lukisan yang ia bawa dihargai Rp 15.000 untuk satu lukisan.
“Saya terkejut, besar sekali nominalnya. Tahun segitu kan nominal Rp 15.000 udah besar bagi pelukis yang baru merintis seperti saya,” ungkapnya.
Setelah kejadian tersebut, Cak Kandar mengatakan, S Hasanusi yang sudah mengangkat dirinya sebagai anak, mengenalkan dirinya dengan tokoh-tokoh ternama di Indonesia.
Dari situlah perlahan namun pasti, Cak Kandar mulai mengikuti pameran dari yang lokal, nasional, hingga internasional, dan menjadi salah satu pelukis ternama di Indonesia. (m36)