Berita Regional

Viral Pendekar dari PSHT dan PSHW Bentrok di Madiun, Warganet: Bukannya Adu Jurus Malah Lempar Batu

Dua kelompok yang terlibat pertikaian diketahui dari Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dan Persaudaraan Setia Hati Winongo (PSHW).

Editor: Feryanto Hadi
Tangkapan layar Twitter
bentrokan antara perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dan Persaudaraan Setia Hati Winongo (PSHW). 

WARTAKOTALIVE.COM, MADIUN-- Di media sosial beredar video bentrokan antara dua kelompok perguruan silat.

Bentrokan tersebut terjadi di Madiun, Jawa Timur pada Minggu (22/5/2022) petang.

Dua kelompok yang terlibat pertikaian diketahui dari Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dan Persaudaraan Setia Hati Winongo (PSHW).

Baca juga: Tolak Aktivitas Pertambangan, Warga Bentrok dengan Polisi, Satu Tewas Tertembak,Kapolda Turun Tangan

Dilansir dari tayangan berbagai sumber, aksi bentrok dan lempar batu itu tepatnya terjadi di Jalan Yos Sudarso Madiun dan juga di Desa Wonodadi Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun. 

Dalam rekaman video yang beredar, kedua kelompok dengan pakaian hitam terlibat saling serang dan lempar.

Mereka disebutkan baru saja menghadiri acara halal bihalal kemudian bertemu di jalan.

Dalam rekaman lainnya, terlihat sepeda motor yang roboh di jalanan.

Baca juga: Video Remaja Berkerudung Asyik Berciuman di Taman Kota Viral, Tidak Malu Meskipun Direkam

Baca juga: Reuni SMP Membawa Petaka, Diajak Balik Bareng Pria Pendiam, Mamah Muda Kaget Terbangun Tanpa Baju

Terlihat juga aparat kepolisian sedang membantu evakuasi korban yang diduga terlibat dalam bentrokan tersebut.

Dari keterangan yang dihimpun, bentrokan terjadi karena aksi saling ejek saat kelompok itu sedang melakukan konvoi di jalan raya.

Dugaan lain, konvoi motor PSHT dengan suara bising juga diduga menjadi pemicu kemarahan pendekar dari PSHW

Baca juga: Jemaah Tabligh Akbar UAS di Madura Membludak, Husin Shihab Tak Percaya: Itu Santri yang Digerakkan

Dari saling ejek, dua kelompok itu kemudian terlibat aksi saling lempar batu.

Sementara itu, hingga berita ini diturunkan belum ada informasi pasti mengenai jumlah korban dalam peristiwa itu.

Seperti dilaporkan Tv One, Kapolsek Kartoharjo Kompol Lilik Sulastri mengatakan, perguruan tersebut usai menghadiri acara halal bihalal dari rayon Rejomulyo dari PSH.

"Jadi itu tadi biasa cuman ada massa dari anak-anak, kebetulan lewat di wilayah pintu masuk Desa wonodadi dan kelurahan Patihan kecamatan Manguharjo,” Kata Lilik usai melakukan pengamanan bentrok.   

Bentrokan itu pun menjadi perhatian warganet.

Warganet menyesalkan, bentrokan antar perguruan silat masih sering terjadi.

"Tiap hari kayak ada aja berita tawuran terus. emang paling bener PSHT diganti persaudaraan setia hi touch. akan selalu zen, peace, yooman," tulis @snogthenbite

"Sampai kapan dua kubu ini bisa damai tenang saling mengasihi saling Jaga hmm... Kayak bomb waktu tiap detik bisa meledak Semoga Dgn mengingat Islam & mereka bisa rukun damai tenang saling Jaga saling kasihi selama lama lama lama nyaaa... Aamiin. Big Hug and Love," tulis @AfasaSembilan

Baca juga: Cerita Gadis Cantik di Garut Dijual Rp300 Ribu ke Sopir Truk, Berhasil Kabur Masuk ke Gang Gelap

Baca juga: Pria Guru Ngaji di Garut yang Nekat Cabuli Dua Kakek Tetangganya Beralasan Dapat Wangsit dari Mimpi

"Tunjuk panglima dari masing2 kubu. suruh mereka bertarung dalam satu sarung. Anak buah yang lain suruh nonton aja. Supaya kota tetap aman damai," tulis @KlanSemendaway

Adapula yang mengejek tawuran dua kelompok pendekar itu yang justru saling melempar batu.

"Mau lihat jurus silat tapi malah saling lempar batu," tulis @Frihusami1

Madiun Kota Pendekar

Madiun sendiri dikenal sebagai Kota Pendekar.

Pemkot Madiun telah meluncurkan logo baru Kota Pendekar pada 2021 lalu

Logo baru berbentuk seorang pendekar yang sedang memeragakan gerakan pencak silat ini selaras dengan city branding Kota Madiun, yaitu Kota Pendekar.

Dalam sambutannya, Wali Kota Madiun, Maidi mengatakan pemilihan logo Kota Pendekar ini sudah melalui proses seleksi dan pertimbangan matang.

Juga, mendapat persetujuan dari 14 perguruan silat di Kota Madiun.

"Jadi tidak hanya mewakili masyarakat Kota Madiun, tetapi juga harus menarik perhatian warga luar kota. Ini penting agar city branding Kota Madiun sebagai Kota Pendekar dapat dicapai secara maksimal dan optimal," kata Maidi saat launching logo city branding Kota Pendekar di Edupark Ngrowo Bening, Jumat (30/4/2021)  lalu.

Maidi menuturkan, ada 14 perguruan pencak silat di Kota Madiun dengan ribuan warga atau anggota. Sehingga, brand Kota Pendekar dinilai pantas mewakili hal itu.

Pencak silat, lanjut Maidi, selain seni bela diri dan olahraga, juga merupakan kekayaan budaya yang berpotensi dikembangkan sehingga memiliki nilai jual bagi pariwisata.

"Selain ada banyak pendekar, kami berharap diimbangi dengan branding yang menarik dan mudah diingat," ujarnya.

Maidi mengatakan, dengan semakin banyak kunjungan wisatawan maka semakin banyak investasi yang masuk sehingga Kota Madiun akan semakin maju.

"Artinya akan terbuka peluang kerja baru, perekonomian meningkat dan sebagainya,” kata Maidi.

Selain logo, Pemkot Madiun juga memiliki pakaian khas Kota Pendekar.

Seragam tersebut berupa setelan pakaian berwarna hitam polos bertali putih ala baju pencak silat dengan logo Kota Pendekar di bagian dada sebelah kanan.

"Pakaian ini merupakan salah satu identitas Kota Madiun, wajib dilestarikan. Harapannya, pakaian ini dapat digunakan dalam event-event tertentu,” ujar Maidi.

Sementara Ketua Paguyuban Pencak Silat Kota Madiun, Moerdjoko mengapresiasi city branding dan logo Kota Pendekar. Moerdjoko berharap ke depannya pencak silat dapat menjadi ikon wisata di Kota Madiun. 

"Pencak silat jangan hanya dilihat dari satu sisi. Selain sebagai bela diri dan olahraga, juga bisa menjadi seni yang dapat dinikmati," imbuhnya

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved