Penyakit Mulut dan Kuku Sapi Milik Pedagang Akhirnya Bisa Sembuh Sebelum Idul Adha

WARTAKOTALIVE.COM, CIPUTAT -  Arif Rifai, warga Pondok Cabe, Tangerang Selatan optimis peternak sapi bisa melewati penyakit mulut dan kuku yang saat ini cepat menular di sapi.

Penyakit yang dikenal dengan nama PMK ini memang tidak berdampak pada manusia, namun berdampak besar pada kondisi tubuh sapi.

Jika terkena PMK, maka kaki, jeroan dan yang terkait mulut tidak bisa dikonsumi.

Bagi pemilik sapi, hal ini akan merugikan sekali. 

Selain harga yang bisa turun, PMK diyakini bisa membuat masyarakat khawatir.

Baca juga: Dharma Jaya Karantina Sapi yang Berasal dari Daerah Terindikasi Penyakit Mulut dan Kuku

Namun, Ahmad Rifai punya informasi bagus untuk sesama pemilik ternak sapi.

Dua ekor sapi milik Ahmad Rifai, sebelumnya terkena suspek positif PMK.

Melalui koordinasi dengan Pukeswan, dan pemberian obat serta mengontrol makanan sapi, dua ekor sapinya pun sembuh.

"Jadi saya berharap isu PMK jelang momen Idul Adha teratasi. Yang jelas, peternak tak perlu khawatir, PMK ini bisa ditanggulangi," ujarnya kepada Warta Kota, Kamis (19/5/2022).

Menurutnya, jika ada penemuan gejala, peternak tak perlu ragu  untuk melaporkan agar ditangani dengan baik.

Selain itu, dengan pemberian makan yang bagus, kandang yang bersih, ia yakin PMK dapat diminimalisir pula.

"Saya yakinlah, pemerintah pasti mendukung peternak sapi lokal ini, dan PMK ini bisa teratasi," sambungnya.

Polda Banten Akan Musnahkan Hewan Terkontaminasi PMK

Kepolisian Daerah (Polda) Banten melakukan pengecekan dan pendataan secara langsung lokasi peternakan yang berada di wilayah hukumnya.

Kapolda Banten, Irjen Pol Rudy Heriyanto mengatakan, pendataan lokasi peternakan hewan tersebut dilakukan menindaklanjuti Surat Telegram Kapolri Nomor 395 tanggal 11 Mei 2022, tentang arahan darurat penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak.