Pilpres 2024

Natalius Pigai Sebut Puan Maharani - Prabowo Dapat Buat Indonesia Keluar dari Rumitnya Persoalan

Puan Maharani - Prabowo dapat buat Indonesia keluar dari rumitnya persoalan. Hal itu disampaikan Natalius Pigai

Penulis: Dodi Hasanuddin | Editor: Dodi Hasanuddin
Istimewa
Natalius Pigai Sebut Puan Maharani - Prabowo Dapat Buat Indonesia Keluar dari Rumitnya Persoalan. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA- Natalius Pigai sebut Puan Maharani - Prabowo dapat buat Indonesia keluar dari rumitnya persoalan.

Aktivisi Nasional Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai menyoroti kepemimpinan Puan Maharani sebagai salah satu kandidat potensial pada Pilpres 2024.

Menurutnya, Ketua DPR RI itu, sangat tepat jika disandingkan dengan Prabowo Subianto yang merupakan perpaduan tepat untuk dapat menjadi Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029.

Baca juga: Soal Pembentukan New Development Bank oleh BRICS. Megawati: Sangat PDIP Apresiasi

Sebab, kata Natalius, tantangan bangsa dan negara yang sudah sedemikian kompleks hanya bisa diatasi dengan kombinasi kepemimpinan Prabowo-Puan.

Indonesia hari ini berada di titik nadir, titik di mana terjadi divergensia nalar para pemimpin dan rakyat, serta titik jenuh di mana perilaku pongah yang dipertontonkan pemimpin.

Kemudian titik di mana pemimpin hadir menerkam rakyat, titik di mana Pancasila dan simbol-simbol negara bangsa dipandang sebagai artistik simbolisme tanpa perwujudan substansial.

Baca juga: Pelaku UMKM Alat Musik Asal Ambarawa Dapat Hadiah Nonton Konser Dream Theater Bareng Ganjar

Maka itu butuh kepemimpinan yang bukan saja kuat, tetapi genuine.

"Saya lihat pada sosok kepemimpinan Ibu Puan Maharani yang jika dipasangkan dengan Pak Prabowo akan menjadi perpaduan kepemimpinan yang mampu membawa Indonesia keluar dari rumitnya persoalan bangsa saat ini,” ungkap Natalius saat diskusi politik Indonesia Point seri-7 bertajuk ‘Puan Maharani dan Kebangkitan Nasional’ di Jakarta, kemarin.

Natalius menjelaskan, baik Prabowo maupun Puan memiliki karakter negarawan, sekaligus politikus yang karakternya tidak banyak ditemukan pada elit politik lain karena memiliki kepedulian pada bangsa dan rakyatnya, patriotik, nasionalis, tegas, objektif dan tidak mudah didikte oleh oligarki yang selama ini melingkari kekuasaan.

Prabowo dan Puan juga adalah kombinasi Jawa dan Luar Jawa yang lebih sebagai figur candradimuka kebangsaan.

“Apalagi Ibu Puan ditopang oleh Ibu Megawati Sukarnoputri yang memiliki karier politik yang cukup mumpungi, bernaung di bawah Partai Nasionalis yang besar dan berasal dari Jawa dan Sumatera Selatan. Ini adalah modal besar untuk kepemimpinan ke depan," ungkap Natalius.

Kepemimpinan nasional yang kuat dan genuine, kata dia, tercermin dalam rekam jejak kepemimpinan baik Puan maupun Prabowo.

Sehingga, masyarakat ke depan tidak boleh lagi terkecoh dengan model kepemimpinan yang ‘terkesan’ populis tetapi sebenarnya minim kemampuan.

Baca juga: Wisuda Unkris, Mantan Dirjen Pajak Kemenkeu Raih Rekor MURI Jadi Mahasiswa Hukum Tertua di Dunia

Ia memberi contoh soal kebangsaan saat ini yang cenderung rapuh, karena bahaya disintegrasi bangsa kian menguat akibat pembelahan yang dibiarkan terlalu lama.

“Ambil contoh soal nasionalisme, presiden klaim diri pusat nasionalisme berada di singgasana kekuasaan di istana negara, sedangkan rakyat dianggap bukan nasionalis. Seakan-akan pusat nasionalisme hanya deliver dari Soekarno ke Soeharto, Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY dan Jokowi saat ini, ujar Natalius.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved