Pendidikan

Nadiem Ajak Siswa Ajukan Ide Proyek Kurikulum Merdeka saat Jadi Guru Tamu di SMP Negeri 5 Jakarta

Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim hadir menjadi guru tamu di SMP Negeri 5 Jakarta.

Editor: Lucky Oktaviano
dok. Kemendikbudristek
Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim (kiri) menjadi guru tamu di SMP Negeri 5 Jakarta, Jumat (13/4/2022). Nadiem ditemani Desta (kanan) turut menyapa para siswa yang ada di kelas VIII di sekolah tersebut. 

“Ekskul itu melatih jiwa kepemimpinan kita, keberanian kita, kemampuan gotong royong, belajar teamwork. Itu namanya pembelajar sepanjang hayat,” ucapnya.

 Kepada para siswa, Nadiem meminta jangan melihat kegiatan ekstrakurikuler hanya sebagai tambahan pelajaran.

“Ini penting sekali mengasah passion kita, mengasah profil Pelajar Pancasila. Jadi secara keseluruhan menurut saya, ini adalah hal yang sangat penting,” tegasnya.

Ide proyek Kurikulum Merdeka

Selanjutnya, dalam acara #MasukKelas, Desta memberikan tugas kelompok kepada para siswa untuk mengajukan ide proyek Kurikulum Merdeka berdasarkan empat tema yaitu kebinekaan, kewirausahaan, perubahan iklim, dan proyeksi sosial.

“Waktunya sepuluh menit ya, boleh berdiri, kumpul, dan ngobrol-ngobrol,” kata Desta.

Menjawab tantangan Desta, Nisrina Alfa dari kelompok Climate Change mempresentasikan proyeknya terkait perubahan iklim. Kelompoknya akan mengajukan gerakan ‘Hari Kamis Pulang Naik Kendaraan Umum.

 “Kita semua merasa bahwa suhu rata-rata di Jakarta itu semakin lama semakin meningkat. Bahkan tercatat di Jakarta suhu meningkat sebanyak 1,5 derajat celsius sebelum tahun 2030. Maka dari itu, kelompok saya akan mengajukan proyek,” urai Nisrina.

 “Jadi nanti setiap hari Kamis, di SMP 5, kita akan mengajak seluruh siswa untuk pulang bersama dengan transportasi umum, seperti bus sekolah, Transjakarta. Selain itu, kita juga bisa mengurangi polusi dan sampah dengan menggunakan konsep 3R untuk mengusung sustainable living atau kehidupan berkelanjutan,” tambah Nisrina.

Selanjutnya, Diandra dari kelompok kebinekaan akan melaksanakan proyek tentang seni. Diandra dan kelompoknya akan mendata seluruh siswa SMP Negeri 5 berdasarkan latar belakangnya, misal dari Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi, dan lain-lain.

Dari masing-masing pulau, Diandra dan kelompoknya akan menyelenggarakan pentas seni dengan meminta perwakilan dari setiap pulau untuk mementaskan seni pertunjukan.

“Tujuan dari pentas seni adalah mempertahankan budaya Indonesia, mempersatukan, mempererat, dan juga melestarikannya agar tetap terjaga sampai waktu yang lama. Lalu maknanya juga ada berbeda-beda tetapi tetap tetap satu jua, yaitu makna dari Bhinneka Tunggal Ika. Pentas kami akan menjadi meriah, karena kami melakukannya secara bersama-sama dalam sebuah pentas yang memiliki banyak perbedaan,” urai Diandra.

Melihat presentasi para siswa, Nadiem mengapresiasi kreativitas dan kemampuan memecahkan permasalahan yang ada saat ini. “Ini luar biasa. Ini yang namanya Merdeka Belajar, Mas Desta,” imbuh Mas Menteri

Kepada para siswa, Nadiem berpesan untuk tidak pernah berhenti bermimpi dan tidak pernah berhenti mengambil tindakan nyata untuk meraih mimpi itu.

“Mimpi tanpa ada langkah ke depan, tanpa mengambil tindakan yang nyata, akan menjadi mimpi seumur hidup. Jadi jangan pernah lupakan itu,” pesan Mas Menteri.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved