Kampung Pemulung
Acang Berharap Pemerintah Perhatikan Kampung Pemulung meski Kerap Viral di Medsos
Keberadaan pemulung di sebuah negara kerap menjadi masalah, karena dianggap kumuh. Namun, atas keberadaan mereka barang bekas menjadi bersih.
Penulis: RafzanjaniSimanjorang | Editor: Valentino Verry
WARTAKOTALIVE.COM, TANGSEL - Warga di Kampung Pemulung sangat butuh perhatian pemerintah, baik pusat maupun daerah.
Karena mereka hidup pas-pasan, atau bisa dibilang prasejahtera, karena Sebagian besar penghuni adalah pemulung.
Baca juga: Rizky Nazar Mainkan Gatotkaca di Film Satria Dewa Gatotkaca, Film Laga Perdana dan Dapat Peran Utama
Seperti namanya, Kampung Pemulung. Kampung ini merupakan sebuah lokasi yang dihuni oleh 11 kelompok pemulung yang terdapat di Jurang Mangu Barat dan Jurang Mangu Timur, Ciputat, Tangerang Selatan.
Meski berlabel kampung pemulung, tak jarang tempat ini dikunjungi oleh pejabat atau perusahaan.
Terbaru misalnya dari tim Nagaswara yang menghadirkan beberapa artis ke lokasi pada April lalu.
Acang, pemimpin kelompok pemulung lapak Windi Jaya menyebut sejarah kampung pemulung bermula di tahun 2018 lalu.
Baca juga: Lokasi Bocah yang Disebut Tewas Gantung Diri Ramai, Komnas PA Jabar Temukan Kejanggalan
"Dulunya belum ada Kampung Pemulung. Hanya antar pemulung saja yang tinggal di sini,” ucapnya, Sabtu (14/5/2022).
“Saya sendiri di sini masuk tahun 2006. Akhir 2018 lalu, ada lembaga Asar Humanity membuat program," imbuhnya.
Lembaga tersebut datang setelah Kampung Pemulung kerap mengadakan program mengaji.
Sehingga lembaga itu mau datang untuk melakukan pembinaan.
Baca juga: Kasus Sengketa Lahan Salembaran Disidangkan PN Jakut di Area PIK 2
Saat itu, nama Kampung Pemulung pun muncul, dan banyak kegiatan positif digelar di tempat ini, termasuk tausiah, kegiatan belajar anak hingga beberapa agenda dari pemerintah pernah digelar di sana.
"Mungkin kegiatan positif itu pula yang membuat kampung ini dikenal," tuturnya.
Dari pantauan Warta Kota di lokasi, terdapat pula rumah-rumah tanggung yang didirikan dari kayu hingga berdinding triplek.
Baca juga: Balkonjazz Festival 2022 Digelar, Lihat Kahitna Bernyanyi Ditengah Sawah di Kaki Perbukitan Menoreh
Di luarnya, tumpukan barang-barang bekas masih tersusun di dalam karung besar, dan berjejer di depan masing-masing rumah.
Acang sendiri punya harapan untuk pemerintah maupun pemilik tanah.
"Ya harapannya mungkin untuk semua juga ya, perhatian dari pemerintah juga,” ujarnya.
“Kalau ada lahan yang ditempati pemulung dan belum dipergunakan, semoga jangan digusur dulu,” imbuhnya.
“Tidak apa-apa digusur kalau memang langsung dipergunakan," tandasnya.
