Berita Regional
Sebelum Anaknya Tewas, Ujang Mimin Sempat Lapor Polisi soal Ancaman Pembunuhan, tapi Tak Ditanggapi
Pelaku kerap datang ke rumah korban dengan menggedor dan mencongkel pintu rumah sambil membawa pisau
WARTAKOTALIVE.COM, BANDUNG-- Kasus pembunuhan seorang perempuan di Bandung meninggalkan kisah pilu bagi keluarganya.
Bagaimana tidak, pihak keluarga sebelumnya sudah berusaha mengantisipasinya saat terduga pelaku memberikan ancaman serius bakal melakukan pembunuhan.
Sang ayah sudah pergi ke kantor polisi setempat.
Namun, laporanya itu tidak mendapatkan respon sesuai yang dia harapkan.
Seperti diketahui, seorang perempuan bernama WS (30), ditemukan tewas bersimbah darah di depan rumahnya dalam kondisi penuh luka akibat terkena sabetan senjata tajam.
Baca juga: Motif Pembunuhan Sadis Pengusaha Salon, Pelaku Cabut Jantung Korban Mulai Terkuak
Peristiwa itu terjadi pada Minggu (8/5), di Kampung Gunung Bentan, Desa Jayamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Pelaku diketahui berinisial M, seorang pria berstatus duda yang merupakan tetangga sekaligus memiliki hubungan asmara dengan korban.
Sebelum perisitiwa itu terjadi, ibu tunggal tersebut sempat mendapat ancaman akan dibunuh oleh pelaku.
Hal ini disampaikan ayah korban, Ujang Mimin.
Dari pengakuannya, pelaku kerap datang ke rumah korban dengan menggedor dan mencongkel pintu rumah sambil membawa pisau.
Karena risih dan khawatir dengan ancaman pelaku, pihak keluarga pun akhirnya mendatagi Polsek Padalarang untuk melapor dan meminta perlindungan.
Baca juga: Siwi Tak Tahu Duit Rp647 Juta yang Diterimanya Hasil Korupsi Pajak, Dipakai Buat Perawatan ke Korea
Ketika itu, keluarga datang ke kantor polisi bersama Ketua RT dan RW setempat.
"Saya sama adik korban, Ketua RW, dan Ketua RT datang ke Polsek Padalarang pada hari Selasa malam Rabu," kata Ujang, Selasa (10/5/2022), dikutip dari Kompas.com.
Namun, kata dia, permintaan pihak keluarga tidak dikabulkan polisi dengan dalih tak cukup bukti soal ancaman yang dilayangkan oleh pelaku.
"Di Polsek enggak ditanggapi. Kata petugas Polsek harus ada kerugian dulu senilai Rp 2 juta," kata Ujang.