Asma Tidak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Dikendalikan dengan Fokus Pengobatan
Asma merupakan penyakit kronis yang berlangsung dalam kurun waktu lama. Penyakit ini tidak dapat disembuhkan (dihilangkan) namun dapat diken
Penulis: Mochammad Dipa | Editor: Mochamad Dipa Anggara
WARTAKOTALIVE.COM - Asma merupakan penyakit kronis yang berlangsung dalam kurun waktu lama. Penyakit ini tidak dapat disembuhkan namun dapat dikendalikan supaya tidak mengganggu kehidupan penderitanya.
Hal ini disampaikan Dokter Spesialis Paru dr. Ahmad Arfan Ph.D., Sp.P dari RSUP Persahabatan dalam Talkshow Keluarga Sehat, Radio Kesehatan, Selasa (10/5/2022).
Meski penyakit ini tidak dapat disembuhkan, namun dr. Ahmad mengatakan, agar penderita asma tidak takut dengan kata-kata tersebut dan meminta fokus terhadap pengobatan asma yang dijalani agar penyakit ini dapat dikendalikan.
“Tolong masyarakat jangan takut dengan kata-kata asma tidak dapat disembuhkan, jadi tujuan pengobatan asma bertujuan mencegah serangan asma berikutnya dan mengendalikan keseringan serangan asma. Jadi jangan takut dengan kata-kata tidak dapat disembuhkan, tapi fokus pada asma dapat dikendalikan,” ungkapnya.
Dr. Ahmad menyebutkan, bahwa fokus pengobatan asma selain akan berpengaruh terhadap dampak dari sisi medis, tapi juga berpengaruh terhadap dampak sosial bagi penderita asma.

“Kalau serangan asma nya dapat dikendalikan dengan pengobatan, diharapkan kualitas hidup penderita lebih baik. Penderita dapat beraktifitas, seperti bekerja karena tidak ada gangguan asma yang membuat penderita harus istirahat dirumah atau sampai dirawat di rumah sakit akibat serangan asma,” tambahnya.
Dr. Ahmad megatakan, ada dua macam pengobatan untuk dapat mengatasi gejala-gejala asma seperti sesak nafas, suara nafas mengi, dan batuk yang berkepanjangan.
“Ada dua macam pengobatan asma, yakni golongan obat pelega dan obat pengendali, obat pelega dipakai saat asmanya kambuh, kalau obat pengendali dipakai kalau penderita asma ini tidak sedang sesak. Bentuk obatnya biasanya dihirup seperti inhaler,” jelasnya.
Ia kembali menjelaskan, bahwa penderita asma memiliki saluran nafas yang lebih sensitif .
“Jadi orang dengan asma biasanya kalau lagi nyapu kena debu-debu yang tidak terlihat terhirup, nah karena saluran nafasnya sensitif muncul lah serangan asma. Kalau di Indonesia biasanya hawa dingin, biasanya malam-malam jadi suka batuk. Atau pemakaian pendingin udara (AC) dengan suhu yang terlalu dingin bisa menyebabkan batuk-batuk,” ucapnya.
Adapun zat-zat yang sering mencetuskan serangan asma, sebut dr. Ahmad, yaitu debu rumah, serbuk sari berbagai jenis rumput atau tumbuhan, atau perubahan cuaca dan temperatur udara.
“Orang dengan asma bisa kambuh di tempat kerja seperti petani yang sedang bersihin ladang menghirup serbuk sari tanaman yang berterbangan, nah bisa jadi akan terpicu terjadi serangan asma,” imbuhnya.
Gejala asma
Ada empat gejala asma yang dominan, yaitu sesak nafas terutama saat membuang nafas, lalu batuk berdahak atau batuk kering, dan paling khas adalah suara nafas mengi.
“Gejalanya biasanya kambuhan, penderita asma bisa tiba-tiba alami sesak nafas ataupun batuk-batuk. Penderita asma juga bisa terpicu asma nya kalau dia tertawa terbahak-bahak, penderita bisa mengalami sesak nafas, tapi itu tidak terjadi pada semua penderita asma,” ujar dr. Ahmad.