Perang Rusia Ukraina

Rusia Klaim Mampu Hancurkan Semua Negara NATO dalam Setengah Jam, jika Perang Nuklir Berkobar

Rogozin menjelaskan operas militer Rusia di Ukraina adalah perang untuk kebenaran.

dailymail.co.uk
Rudal balistik RS-24 Yars Rusia yang dapat membawa hingga 10 hulu ledak nuklir - terlihat dikemudikan melewati barisan penjaga bersenjata di Moskow Sabtu. 

Dia tidak mengatakan wilayah lain mana yang diincar Putin di luar Ukraina.

Namun dia mengklaim NATO terlibat dalam perang proksi yang menggunakan tentara Ukraina untuk berperang tanpa membahayakan pasukan mereka sendiri.

"Angkatan bersenjata Ukraina adalah umpan meriam yang bisa dibuang untuk NATO. Mereka hanya operator yang dilatih oleh instruktur NATO yang menekan tuas dan tombol senjata NATO," ujarnya.

Baca juga: Rusia Tuding Tentara Ukraina Gunakan Ilmu Hitam, Temukan Simbol Setan dan Sisa Ritual di Markas

Menurut Rogozin, negaranya berupaya membebaskan Ukraina dari pendudukan NATO dan mendorong musuh terburuk menjauh dari perbatasan mereka.

Kecaman Rogozin terhadap Barat dan Ukraina terjadi setelah dia menyoroti bahwa YouTuber Inggris Benjamin Rich, yang memiliki lebih dari 3,5 juta pelanggan, ditahan di Baikonur Cosmodrome di Kazakhstan .

Sementara itu, Rogozin juga memperingatkan bahwa dunia harus menghindari perang nuklir yang mungkin saja terjadi demi Rusia mempertahankan harkat dan martabatnya.

Senjata termonuklir Rusia akan dipertontonkan kepada dunia di Lapangan Merah Moskow saat Rusia menggelar Parade Hari Kemenangan, Senin (9/5/2022) untuk memperingati kemenangan negara bekas Uni Soviet itu atas Nazi Jerman pada tahun 1945.

Baca juga: Budanov: Kematian Putin Adalah Satu-satunya Cara Akhiri Perang Rusia di Ukraina

Senjata antarbenua, yang berbobot 49,6 ton, yang diertontonkan Rusia dapat melesat 24.500 km/jam dan mampu mencapai target hingga 12.000 km jauhnya.

Ini berarti senjata termonuklir itu dapat menyerang London atau New York dalam beberapa menit saja.

Dalam gladi bersih, senjata pemusnah massal itu akan dipertontonkan dengan diikuti oleh beberapa peluncur rudal Iskander-M.

Juga para pria dan wanita berbaris di luar Kremlin mengenakan pakaian militer, melambaikan bendera Rusia dan memberi hormat.

Baca juga: Mainan Anak Berlogo Z Marak Dijual di Rusia, Upaya Putin Galang Dukungan

Delapan pesawat tempur MiG-29 juga terbang melewati dalam formasi 'Z'.

Lencana yang digunakan oleh militer Putin sebagai simbol aksi militernya di Ukraina, yang oleh para kritikus disamakan dengan swastika yang digunakan oleh Nazi.

Sementara itu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky merilis video yang menyatakan bahwa tidak ada kejahatan yang akan terhindar dari tanggung jawab seperti yang sudah dilakukan Putin.

Baca juga: Terinspirasi Rusia, China Pertimbangkan Invasi Taiwan

Ia juga menyatakan bahwa Ukraina akan muncul sebagai pemenang dari perang.

"Nenek moyang kita membuktikan bahwa tidak ada kejahatan yang dapat menghindari tanggung jawab. Itu tidak akan bisa bersembunyi di bunker. Tidak akan ada batu yang tersisa. Jadi kami akan mengatasi segalanya, dan kami tahu ini pasti karena militer kami dan semua orang kami adalah keturunan dari mereka yang mengatasi Nazisme," katanya.

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved