Berat Badan Naik Setelah Lebaran? Waspada Obesitas dan Diabetes
Health Claim Senior Manager Sequis, dr Yosef Fransiscus konsumsi makanan manis pencetus kenaikan berat badan hingga obesitas dan diabetes.
Olahraga rutin
Dr. Yosef juga menyarankan agar masyarakat tetap aktif berolahraga sebagaimana dulu sering dilakukan pada masa awal pandemi agar tubuh tetap kuat dan imunitas terjaga.
Ia menyarankan agar masyarakat tidak mengabaikan olahraga rutin karena olahraga adalah cara sederhana dan murah untuk meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh, membantu mengendalikan kenaikan berat badan serta memelihara fungsi organ tubuh.
“Saat libur, nikmati waktu bersama keluarga dengan sering beraktivitas fisik agar tubuh kembali bugar dan kalori pun terbakar. Saat lebaran usai dan kembali beraktivitas maka aktivitas olahraga juga perlu diteruskan. Minimal 3 kali seminggu dengan durasi 15-45 menit,” ujarnya.
Adapun durasi dan interval dapat ditambah seiring dengan kemampuan tubuh. Jenis olahraga yang dapat dilakukan antara lain jalan pagi, renang, dan jogging serta yoga.
“Bagi yang sehat, tidak ada masalah dengan jantung ,atau persendian kaki serta berat badan tidak berlebih dapat berolahraga lari atau bersepeda,” ujar dr. Yosef.
Selain itu, segera miliki asuransi kesehatan selagi sehat sebab sakit bisa datang kapan saja. Perlu diingat, tidak semua orang bisa diasuransikan.
Jika sudah memiliki penyakit tertentu (pre-existing condition) dan hendak mengajukan asuransi bisa jadi perusahaan asuransi akan menolak pengajuan asuransi atau preminya akan lebih mahal karena diterima dengan syarat khusus (substandard) atau penyakit yang sudah ada akan dikecualikan (exception).
Biasanya penolakan pengajuan asuransi terjadi jika seseorang sudah mengalami penyakit kritis seperti kanker, kelainan jantung, dan lain sebagainya.
Pada akhirnya jika harus menjalankan pengobatan medis tanpa memiliki asuransi kesehatan akan membahayakan kondisi finansial dan keberlangsungan hidup keluarga.