Hepatitis

Covid-19 Diduga Jadi Dalang Kasus Hepatitis Akut, Anak Rentan Diserang karena Banyak Belum Divaksin

Tiga pasien anak yang dirawat di RSUPN Dr Ciptomangunkusumo Jakarta dengan dugaan Hepatitis Akut, meninggal.

Editor: Yaspen Martinus
AFP PHOTO/CENTERS FOR DISEASE CONTROL AND PREVENTION/ALISSA ECKERT/HANDOUT
Kasus hepatitis akut yang menyerang anak-anak di sejumlah negara, diduga disebabkan Covid-19. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Hingga kini belum ada yang bisa memastikan penyebab pasti kasus hepatitis akut yang menyerang anak-anak di sejumlah negara.

Tiga pasien anak yang dirawat di RSUPN Dr Ciptomangunkusumo Jakarta dengan dugaan Hepatitis Akut, meninggal.

Peristiwa ini terjadi dalam kurun waktu yang berbeda, dengan rentang dua minggu terakhir hingga 30 April 2022.

Baca juga: UPDATE Covid-19 RI 3 Mei 2022: 18 Pasien Meninggal, 395 Sembuh, 107 Orang Positif

Menurut epidemiolog Griffith University Dicky Budiman, kasus Hepatitis akut pada anak ini sebetulnya sudah terdeteksi sejak awal tahun ini.

"Bahwa di antara sekian hipotesa dan diagnosis yang berbeda dari para dokter, dan juga tim epdimolog, salah satunya memang mengarah pada Covid-19," ungkapnya kepada Tribunnews, Rabu (4/5/2022).

Atau lebih spesifiknya lagi, ada dugaan varian baru Covid-19 yang belum terdeteksi. Karena secara umum, Covid-19 memang menyerang hampir semua organ.

Baca juga: Pendaftaran Online Taman Margasatwa Ragunan Dilakukan Hingga Indonesia Bebas Pandemi Covid-19

Dia ditularkan melalui udara, menginfeksi saluran nafas. Tapi pada gilirannya merupakan penyebab penyakit sistemik yang menyerang hampir semua organ, dan lever menjadi salah satunya.

"Bahwa ada gangguan di otak, jantung, paru jelas. Itu sudah jelas. Sekarang yang memberikan pesan kuat khususnya pada anak adalah adanya gangguan di lever," papar Dicky.

Kenapa pada anak? Karena, kata Dicky, anak terhitung telat mendapatkan vaksin Covid-19. Program vaksin baru didapatkan belakangan, dan itu pun di atas usia 6 tahun.

Baca juga: Dua Ruas Jalan Lingkar Gentong Tasik Macet Parah, Pengendara Sampai Istirahat di Warung

"Itu pun masih belum banyak yang mendapat dua dosis, apalagi bicara booster."

"Nah, ketika hadir satu varian yang lebih cepat menginfeksi seperi Omicron dan turunannya, mereka menjadi korban," ulasnya.

Apa lagi pada sebagian anak-anak yang secara imunitas rendah atau status gizi buruk dan memiliki komorbid yang serius.

Baca juga: Lingkar Gentong dari Bandung ke Tasikmalaya Macet Hingga 5 Kilometer di Hari Kedua Lebaran

"Long covid-19 itu juga di antara lain ada di aspek hepatitis."

"Nah, apa lagi untuk Hepatitis menjadi prevalensi paling banyak pada anak di bawah umur lima tahun," paparnya.

Oleh karena itu, kata dia, besar kemungkinan sudah ada di Indonesia. Dan kelemahanan di Tanah Air adalah dari aspek deteksi dini. (Aisyah Nursyamsi)

Sumber: Tribunnews
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved