Mudik Lebaran

Agus dan Rina Gembira Bisa Mudik, Biaya Mahal dan Badan Capek Tetap Dinikmati

Arus mudik mulai terjadi, hati senang. Berapa pun biaya yang dikeluarkan tak masalah, yang penting bisa bertemu keluarga.

Penulis: Desy Selviany | Editor: Valentino Verry
Dok. KAI Daop I
Arus mudik Lebaran mulai terjadi, penumpang rela antre membeli tiket dengan harga mahal agar bisa sampai ke kampung halaman dan kumpul keluarga. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Sejumlah pemudik memilih mudik lebih awal pada lebaran tahun 2022.

Mereka yang mudik lebih awal lantaran karena kehabisan tiket di H-2 lebaran.

Salah satunya Agus (26) yang hendak mudik ke Semarang dari Stasiun Gambir.

Pegawai swasta itu memilih mudik pada H-6 Lebaran, Selasa (26/4/2022).

Baca juga: Budi Karya Sumadi Tetapkan Tiket Penyeberangan Pelabuhan Merak Lebih Murah pada Siang Hari

Kata Agus, sebenarnya ia ingin mudik, Kamis (28/4/2022) atau Jumat (29/4/2022).

Namun di tanggal tersebut, seluruh tiket kereta sudah ludes terjual.

"Kalau tiket di tanggal 28 April dan 29 April sudah naik harganya, lalu sudah habis terjual juga," ungkap Agus ditemui di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat.

Sementara harga tiket kereta ke Semarang dari Stasiun Gambir untuk Selasa (26/4/2022) harganya sekitar Rp 400.000.

Agus pun memutuskan memilih untuk cuti lebih awal agar bisa tetap merayakan Lebaran dengan keluarga besar di Semarang.

Ia mengaku tidak dipersulit kantor saat meminta cuti lebih awal.

Abufoir bersama satu rekannya pulang kampung ke Brebes, Jawa Tengah dari Kebayoran Baru, Jakarta Selatan guna merayakan Idul Fitri bersama sanak saudara.
Abufoir bersama satu rekannya pulang kampung ke Brebes, Jawa Tengah dari Kebayoran Baru, Jakarta Selatan guna merayakan Idul Fitri bersama sanak saudara. (Warta Kota/Rafzanjani Simanjorang)

Nantinya, Agus akan balik dari Semarang lebih awal yakni pada 6 Mei 2022.

Agus mengaku senang akhirnya bisa kembali berkumpul dengan keluarga besar di Semarang, Jawa Tengah, setelah dua tahun tidak pulang karena dilarang pemerintah.

Pantauan Wartakotalive.com situasi Stasiun Gambir pada Selasa siang mulai dipadati pemudik.

Baca juga: Doli Kewalahan Hadapi Konsumen yang Ingin Servis Sepeda Motor sebelum Mudik Lebaran

Mayoritas pemudik ialah orang dewasa yang bawa serta anak-anak. Penumpang juga umumnya membawa tas-tas koper besar.

Meski begitu, situasi Stasiun Gambir masih kondusif. Masih terdapat beberapa bangku kosong di ruang tunggu. 

Terdapat satu posko kesehatan dari Puskesmas Kecamatan Sawah Besar yang berdiri di stasiun tersebut. Satu dokter siaga untuk melayani pemudik.

Mudik tahun 2022 ini menjadi pertama kalinya Rina (54) membawa keluarga besarnya dari Muara Wahau, Kutai Timur, Kalimantan Timur ke Bandung, Jawa Barat.

Rina mengatakan, sebelum pandemi ia rutin ke rumah mertua di Bandung setiap kali lebaran.

Baca juga: Polres Bogor Minta Warga Lapor saat Mudik ke Polsek, untuk Cegah Pembobolan Rumah Kosong

Namun, setelah pandemi, selama dua tahun Rina absen mengunjungi rumah mertua saat hari raya Lebaran.

Saat mudik kembali dibuka pemerintah, Rina memutuskan membawa semua anak, menantu, dan cucuknya untuk mengunjungi mertua di Bandung.

Ada lebih dari 12 orang yang dibawa Rina untuk mudik ke Bandung.

"Total ada empat keluarga yang ikut mudik. Ini pertama kalinya kita mudik bawa keluarga besar, biasanya hanya sama suami atau satu dua anak," jelas Rina ditemui di Stasiun Gambir.

Kapolri Jenderal Listyo Prabowo saat mengecek langsung kesiapan pengamanan mudik Lebaran di Pos Terpadu Rest Area KM 57 Tol Jakarta-Cikampek (Japek), Selasa (26/4/2022). Kapolri meninjau bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.
Kapolri Jenderal Listyo Prabowo saat mengecek langsung kesiapan pengamanan mudik Lebaran di Pos Terpadu Rest Area KM 57 Tol Jakarta-Cikampek (Japek), Selasa (26/4/2022). Kapolri meninjau bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono. (Divisi Humas Polri)

Kata Rina, keluarganya bisa naik pesawat dari Samarinda, Kalimantan Timur langsung ke Bandung.

Namun, harga tiket jauh lebih mahal yakni bisa Rp 3 juta per orang.

Akhirnya, keluargannya pun memutuskan untuk transit di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, untuk kemudian melanjutkan perjalanan ke Bandung dari Stasiun Gambir menggunakan kereta api.

Apabila naik pesawat ke Bandara Soekarno-Hatta harga tiket hanya Rp 2 juta ditambah harga tiket kereta Rp 170.000 ke Bandung.

"Jadi hematnya lumayan kalau untuk rombongan. Satu orang bisa hemat lebih dari Rp 500.000," jelas Rina.

Selain itu, ini jadi kali pertama para cucu Rina naik kereta api.

Baca juga: Suherman tak Takut Hadapi Macet, Sudah Bawa Bantal dan Matras untuk Mudik ke Solo

Meski perjalanan melelahkan, Rina dan keluarganya menikmati perjalanan mudik kali ini.

Mereka harus melakukan perjalanan darat seharian dari Muara Wahau ke Bandara terdekat.

Kemudian, dari Samarinda naik pesawat ke Jakarta selamat dua jam.

Setelah itu, Rina dan keluarganya harus tiga jam naik kereta menuju Bandung dari Stasiun Gambir.

"Jadi bisa dibilang perjalanannya satu hari lebih. Tapi kami menikmati terpenting fisik harus kuat," tuturnya.

Pantauan Wartakotalive.com situasi Stasiun Gambir pada Selasa siang mulai dipadati pemudik.

Baca juga: JADWAL Imsakiyah Kabupaten/Kota Bekasi serta Buka Puasa Hari Ini, Rabu 27 April 2022

Mayoritas pemudik ialah orang dewasa yang bawa serta anak-anak. Penumpang juga umumnya membawa tas-tas koper besar.

Meski begitu, situasi Stasiun Gambir masih kondusif,  terdapat beberapa bangku kosong di ruang tunggu. 

Terdapat satu posko kesehatan dari Puskesmas Kecamatan Sawah Besar yang berdiri di stasiun tersebut. Satu dokter siaga untuk melayani pemudik.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved