Berita Nasional
Kemenkominfo Segera Beri Pendampingan Hingga Asistensi untuk Percepatan Pembentukan Smart City
Kemenkominfo berikan pendampingan dan asistensi dalam pemanfaatan teknologi digital bagi pemerintah daerah di semua level untuk percepatan Kota Cerdas
WARTAKOTALIVE.COM - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memberi pendampingan dan asistensi dalam pemanfaatan teknologi digital bagi pemerintah daerah di semua level.
Menkominfo Johnny G Plate menyatakan salah satu upaya dilakukan, dengan penggelaran infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK), yang kini menjadi salah satu dari enam pilar utama Kota Cerdas atau Smart City.
Hal itu dikatakannya dalam Penandatanganan Nota Kesepakatan antara Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo dengan Pemerintah Kabupaten dan Kota Peserta Gerakan Menuju Smart City 2022, yang berlangsung virtual dari Jakarta Pusat, Kamis (21/04/2022).
“Infrastruktur TIK hulu berupa fiber optic di darat dan di laut di seluruh Indonesia, pembangunan fiberlink dan microwave link, penempatan satelit high throughput di angkasa kita, hingga pada pembangunan Base Transceiver Station yang menghadirkan layanan sinyal telekomunikasi dan akses internet."
"Sedangkan infrastruktur hilir seperti juga terkait cloud computing di ICT Infrastructure Downstream, Internet of Thing (IoT), hingga Artificial Intelligent," paparnya.
Kata Johnny, pendampingan dan asistensi itu tidak cukup jika willingness (keinginan) serta kebijakan pemimpin di pemerintah daerah belum optimal.
Maka, Kemenkominfo mendorong penerapan kerangka Kota Cerdas yang komprehensif melalui enam pilar utama.
"Pertama, Smart Governance. Kedua, Smart Infrastructure upstream dan downstream. Downstream misal pusat data."
"Kemudian, yang ketiga Smart Economy termasuk e-Commerce dan fintech. Keempat Smart Living, kelima Smart People (Talent) dan keenam adalah Smart Environment," bebernya.
Johnny menyontohkan, saat ini banyak kota-kota di dunia berhasil terapkan kerangka pengembangan Kota Cerdas, sebagai solusi atas permasalahan urban yang mereka hadapi.
"Misalnya, Kota Jinan di Tiongkok telah meluncurkan Jinan Traffic Train sebagai ekosistem manajemen transportasi yang cerdas dan self-learning,"
"Sehingga mampu secara real-time pengaruhi rambu lalu lintas, menganalisis secara rinci perilaku pengendara dan menilai kepadatan lalu lintas"
"Untuk kemudian bisa ditindaklanjuti dengan pengambilan kebijakan lalu lintas yang akurat dan tepat" jelas Johnny kembali..
Tak hanya itu, lanjut Johnny, banyak solusi teknologi terapan lain yang bisa dikembangkan dalam kerangka Smart City.
Dia menyebutkan penggunaan sensor IoT, untuk monitoring dan manajemen kualitas air bersih serta pendekatan teknologi hijau berbasis digital, yang saat ini makin banyak diadopsi berbagai negara.