Hari Raya Idul Fitri

BMKG: Hilal 1 Syawal 1443 Hijriah Berpotensi Terlihat pada 1 Mei 2022, tapi Tergantung Kondisi Cuaca

BMKG menyiapkan layanan informasi berupa data-data hisab hilal dan rencana pengamatan (rukyat) hilal di seluruh Indonesia.

istimewa
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi hilal (bulan) berpotensi terlihat, saat rukyat hilal dilakukan pada 1 Mei 2022. 

Umur Bulan saat Matahari terbenam berkisar dari yang termuda sebesar 12,03 jam di Merauke (Papua), sampai dengan yang tertua sebesar 15,30 jam di Sabang (Aceh).

Lag atau selisih terbenamnya Matahari dan terbenamnya Bulan berkisar antara 19,19 menit di Merauke (Papua), sampai dengan 27,07 menit di Sabang (Aceh).

Kecemerlangan Bulan (FIB) saat matahari terbenam berkisar antara 0,18 persen di Oksibil (Papua) sampai dengan 0,31 persen di Sabang (Aceh).

Baca juga: PAN dan PPP Diprediksi Tak Lolos ke DPR pada Pemilu 2024, Ini Alasannya

"Berdasarkan data-data tersebut di atas, pengamatan Rukyat Hilal pada 1 Mei 2022, hilal berpotensi terlihat (teramati), namun tergantung kondisi cuaca saat pengamatan di setiap lokasi pengamatan," beber Rahmat.

Kendati demikian, lanjut Rahmat, untuk mengawali Bulan Syawal 1443 H (2022 M), Umat Islam Indonesia sebaiknya menunggu pengumuman Menteri Agama melalui sidang isbat yang akan dilakukan pada 1 Mei 2022 setelah proses pengamatan hilal.

"Masyarakat luas juga dapat ikut melihat hilal penentu awal Bulan Syawal 1443 H Hari Ahad, 1 Mei 2022 pada sore hingga petang, secara langsung online (live streaming), dengan mengakses laman bmkg.go.id/hilal dari rumah masing-masing," papar Rahmat.

Syawal adalah bulan kesepuluh dari total 12 bulan dalam kalender Hijriah, berdasarkan peredaran bulan mengelilingi bumi, dan bulan bersama-sama dengan bumi mengelilingi matahari. (Willy Widianto)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved