Harga Minyak Goreng Masih Tinggi Meski HET Sudah Ditetapkan, Jokowi: Artinya Memang Ada Permainan

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut ada permainan di balik masih melambungnya harga minyak goreng.

Biro Pers Setpres
Presiden Joko Widodo memeriksa ketersediaan minyak goreng di Pasar Rakyat di Desa Tempurejo, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah, pada Rabu (30/3/2022). 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut ada permainan di balik masih melambungnya harga minyak goreng.

"Ya, masalah minyak goreng kan masih menjadi masalah kita sampai sekarang."

"Meskipun masyarakat kita diberi subsidi BLT minyak goreng, tetapi kan kita ingin harganya yang lebih mendekati normal," kata Jokowi di Pasar Bangkal Baru, Sumenep, Jawa Timur, Rabu (20/4/2022).

Baca juga: Dugaan Fitnah dan Pencemaran Nama Baik, Kuasa Hukum Ade Armando Polisikan Sekjen PAN Edy Soeparno

Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng di pasaran masih tinggi, karena harga internasional Crued Palm Oil (CPO) atau sawit sangat tinggi.

Produsen minyak goreng, kata Jokowi, cenderung ingin mengekspor ke luar negeri ketimbang memasarkan di dalam negeri.

Langkah pemerintah menerapkan HET minyak goreng dan pemberian BLT untuk menghadapi permasalahan tersebut, hingga kini belum efektif.

Baca juga: INI Peran Empat Tersangka Mafia Minyak Goreng, Bikin Sulit Hidup Rakyat

"Kebijakan-kebijakan kita, misalnya penetapan HET untuk minyak curah, kemudian subsidi ke produsen, ini kita lihat sudah berjalan, beberapa minggu ini belum efektif," paparnya.

Jokowi mengatakan, meskipun HET minyak goreng telah ditetapkan, harga di pasaran masih tinggi.

Oleh karena itu, ia menduga ada permainan di balik sengkarut minyak goreng tersebut.

"Di pasar saya lihat minyak curah banyak yang belum sesuai dengan HET yang kita tetapkan, artinya memang ada permainan," ucapnya. (Taufik Ismail)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved