Aset Digital

Sertifikat Digital Asset Academy Tingkatkan Profesionalisme Konsultan Aset Digital Indonesia

Visi DAC adalah mewujudkan Indonesia sebagai salah satu sentra aset digital terbesar dan utama di dunia.

Editor: Feryanto Hadi
Ist
Sebanyak 53 orang telah berhasil mendapatkan Sertifikat Relictum Ecosystem. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Saat ini transformasi digital yang berkembang ke segala sektor perekonomian menyebabkan transfer aset dari industri lama atau "sunset industry" ke industri baru atau "sunrise industry".

Di bidang finansial yang termasuk sunset industry adalah perbankan. Sunrise industry bidang keuangan era digital adalah cryptocurrency, DeFi (Decentralized Finance), NFT (Non Fungible Token), Web 3.0, dan GameFi.

Semuanya merupakan hal baru yang penting dipahami masyarakat Indonesia agar bisa menyusul Vietnam sebagai negara pengadopsi aset digital terbesar di dunia tahun 2021.

Digital Asset Academy (DAC) sebagai bagian dari Yayasan Cerdas Digital Adil Sejahtera mengemban misi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa di bidang ekonomi digital dan meningkatkan kesejahteraan rakyat di era digital.

Baca juga: Belajar dari Viralnya NFT Ghozali, Buka Potensi Aset Digital di Indonesia

Pendiri Digital Asset Academy Dr. Sulistya Putra mengungkapkan, visi DAC adalah mewujudkan Indonesia sebagai salah satu sentra aset digital terbesar dan utama di dunia.

Visi dan misi itulah yang mendorong program-program edukasi publik, baik melalui seminar online harian, rangkaian kegiatan nasional IDCEX (Indonesia Creative Economy Expo), serta menjadi tuan rumah konferensi teknologi kelas dunia BlockchainWorld.ID pada bulan Agustus 2022 di Bali.

"Pekerjaan besar untuk memajukan perekonomian digital khususnya aset digital di Indonesia memerlukan kombinasi solusi platform yang tepat dan sumber daya manusia terdidik sebagai pembina komunitas edukasi aset digital," ungkap Sulistya Putra melalui keterangan tertulisnya, Selasa (19/4/2022)

Sulistya Putra menyatakan, platform Relictum Ecosystem Indonesia yang diakses lewat website Relictum.io akan meningkatkan ketahanan ekonomi nasional dan berkontribusi melindungi aset-aset nasional termasuk budaya bangsa.

Baca juga: Pengamat Bursa Sebut Nilai Aset Kripto Vidy Coin Alami Peningkatan: Legal, Terdaftar di Bappebti

Menurutnya, Relictum Ecosystem akan meningkatkan inklusi finansial karena setiap pemilik HP bisa menjadi pengelola Bank Crypto menggunakan satu aplikasi super Relictum Node untuk mengakses berbagai aplikasi terdesentralisasi DeFi (Decentralized Finance), NFT (Non Fungible Token), dan GameFi. Relictum Ecosystem berbasis Blockchain 5.0 Relictum Pro merupakan infrastruktur terbaik untuk tren Web 3.0, yaitu protokol internet berbasis blockchain.

Platform Relictum Ecosystem menyajikan solusi terpadu yang lebih mudah, aman, dan lengkap setara ribuan aplikasi terdesentralisasi lainnya yang terpisah-pisah."

Pengembangan Relictum Ecosystem berbasis teknologi Blockchain 5.0 Relictum.io pertama di dunia didukung 10 milyar Genesis Token (GTN) dan 50% atau sebanyak 5 milyar GTN dapat dimiliki oleh para investor aset digital melalui "private sale".

Saat ini telah terjual 1,9 milyar GTN. Para pemilik GTN mendapat keuntungan ganda, yaitu dari kenaikan nilai aset digital cryptocurrency GTN dan keuntungan staking GTN. Relictum Staking bermanfaat menjaga dan meningkatkan ketahanan nilai GTN.

GTN juga akan listing di LBANK Exchange yang telah menandatangani kerjasama resmi dengan Relictum. Paket-paket GTN dapat diakses dengan daftar akun website Relictum.io.

Teknologi Relictum Ecosystem yang canggih dan bermanfaat bagi masyarakat perlu diajarkan oleh para pembina komunitas Digital Asset Academy yang disebut agen-agen perubahan (Agents of Change).

Digital Asset Academy memberikan sertifikat sebagai penghargaan bagi para Agents of Change yang telah mengikuti program edukasi aset digital lengkap dan memenuhi kualifikasi sebagai Konsultan Aset Digital dengan beberapa kategori keahlian dan prestasi dan seleksi ketat berstandar internasional.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved