PLTS Hybrid

PLN Investasikan Rp 39,5 Miliar untuk Bangun PLTS Hybrid di Atas Lahan Seluas 1,46 Hektar di Selayar

PT PLN (Persero) mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Hybrid dengan kapasitas 1,3 mega wattpeak (MWp) di Selayar, Sulawesi Selatan.

Penulis: Sigit Nugroho | Editor: Sigit Nugroho
Istimewa
PT PLN (Persero) mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Hybrid dengan kapasitas 1,3 mega wattpeak (MWp) di Desa Parak, Kecamatan Bontomanai, Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - PT PLN (Persero) mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Hybrid dengan kapasitas 1,3 mega wattpeak (MWp) di Desa Parak, Kecamatan Bontomanai, Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan.

PLTS Hybrid milik PLN tersebut dibangun di atas lahan seluas 1,46 hektare (Ha) dengan total investasi Rp 39,5 miliar.

Pembangunan PLTS Hybird itu merupakan bentuk dukungan PLN dalam peningkatan pemanfaatan energi hijau untuk mencapai target neutral carbon pada 2060, sekaligus mendukung perhelatan G20 di Indonesia. 

Direktur PLN Regional Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara, Adi Priyanto, mengatakan bahwa PLTS itu merupakan PLTS terbesar di Sulawesi Selatan.

Baca juga: Program Ramadhan Berkah PLN Diminati, 3.834 Rumah Ibadah Manfaatkan Promo Diskon Tambah Daya

Baca juga: Pasang PLTS Atap, Trigunung Jadi Produsen Plastik Pertama yang Terapkan Energi Baru Terbarukan

Baca juga: Dukung Energi Baru Terbarukan, PT BKMS Kolaborasi Xurya Pasang PLTS Atap di KEK JIIPE Gresik

Dengan beroperasinya PLTS ini mampu menurunkan emisi karbon sebesar 1.400 ton CO2 per tahun.

"Hadirnya PLTS Hybrid Selayar ini diharapkan menjadi trigger bagi kita untuk berinovasi dalam mengembangkan potensi sumber energi terbarukan seperti energi matahari, Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB), geothermal, dan bentuk energi terbarukan lainnya," kata Adi dalam keterangan pers yang diberikan ke Warta Kota.

Adi menjelaskan bahwa dengan beroperasinya PLTS Hybrid Selayar, maka total daya mampu sistem kelistrikan Selayar adalah 11,65 Mega Watt (MW), beban puncak adalah 6,4 MW, sehingga masih terdapat cadangan daya sebesar 5,25 MW.

Selain itu, bauran EBT di sistem kelistrikan Sulawesi bagian Selatan adalah 38,8 persen.

Angka tersebut di atas target nasional yaitu 23 persen di tahun 2025.

BERITA VIDEO: Tinjau Gereja saat Paskah, Wagub DKI: Terima Kasih Umat Kristiani

Selain mendongkrak bauran energi, General Manager (GM) PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (Sulselrabar), Awaluddin Hafid menambahkan dengan beroperasinya PLTS ini mampu menghemat biaya operasional sampai dengan Rp 16,5 miliar per tahun. 

Awaluddin menjelaskan PLN membangun PLTS terbesar di Sulsel dalam waktu yang sangat singkat yaitu kurang dari 6 bulan.

Proses pembangunan PLTS Hybrid Selayar ditandai dengan penandatangan kontrak yang dilaksanakan pada 4 Mei 2021.

Lalu, pekerjaan proyek ini dimulai dari persiapan dan pembersihan lahan pada Mei-Juni 2021.

Kemudian dilanjutkan dengan Pekerjaan Konstruksi pada Juli – November 2021.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved