Berita Nasional

Seret Relawan Anies di Kasus Ade Armando, Grace Ditantang Politisi PDIP Serahkan Bukti ke Polisi

Gilbert meminta Wakil Ketua Dewan Pembina PSI itu untuk menyerahkan bukti-bukti yang didapatnya kepada polisi

Editor: Feryanto Hadi
Kompas.com/Putra Prima Perdana
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie menjadi sorotan publik setelah dirinya membuat pernyataan mengejutkan terkait insiden pengeroyokan Ade Armando.

Grace sempat menyinggung dugaan keterlibatan relawan Anies Baswedan dalam aksi pengeroyokan itu.

Hanya saja, pernyataan Grance seolah menjadi bola liar di ranah publik.

Tak sedikit yang terpengaruh dengan pernyataan Grace hingga ikut menyeret Anies melalui relawannya dalam kasus penganiayaan tersebut.

Baca juga: Diancam Giginya Akan Dirontokkan hingga Ompong oleh GP Ansor Maja, Novel Tak Gentar dan Akan Hadapi

Tapi banyak juga yang mempertanyakan niat Grace menyampaikan itu lantaran hanya berbekal tangkapan layar group WhatsApp yang belum diuji kebenarannya.

Apalagi, sejumlah warganet menyinggung adanya kejanggalan dari percakapan dalam group tersebut.

Hingga ada yang menduga, ada konpirasi untuk menjatuhkan Anies Baswedan.

Selain dikecam lawan politik, Grace Natalie ditantang oleh politisi PDIP yang menjadi koalisinya di pemerintahan.

Politisi PDIP, Gilbert Simanjuntak  meminta agar Grace tak asal berspekulasi mengaitkan kasus pengeroyokan itu dengan relawan Anies Baswedan.

Gilbert pun meminta Wakil Ketua Dewan Pembina PSI itu untuk menyerahkan bukti-bukti yang didapatnya.

Baca juga: Politisi PSI Ingatkan Anies, Sebelum Pensiun untuk Revisi Aturan Perlindungan Perempuan dan Anak

Bukti-bukti pengeroyokan terhadap Ade Armando seharusnya diserahkan kepada pihak kepolisian.

"Saya kira lebih baik bukti itu diberikan ke aparat kepolisian dan juga dibuka ke publik, sehingga jelas apakah ada atau tidak keterlibatan relawan tersebut," ucapnya saat dikonfirmasi, Kamis (14/4/2022).

Walau demikian, anggota Komisi B DPRD DKI ini mengutuk keras penganiayaan yang menyebabkan dosen Universitas Indonesia ini babak belur.

Menurutnya, tindakan tersebut telah  menodai dan mencederai keberagaman di Indonesia.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved