Berita Nasional
Target Pembangunan BTS Tak Tercapai, Menkominfo Diminta Evaluasi Kinerja BAKTI
Keterlambatan pembangunan BTS dapat menghambat program Nawacita yang dicanangkan Presiden Joko Widodo untuk membuka akses telekomunkasi di daerah 3
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA--Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) RI, Johnny G Plate diminta untuk investigasi dan mengevaluasi kinerja Badan Aksesibilitas Telekomunikasi Indonesia (BAKTI).
Permintaan itu menyusul tidak tercapainya target pembangunan BTS di 4.200 desa 3T yang direncanakan selesai pada Maret 2022.
Uchok Sky Kadafi selaku Direktur Eksekutif Center for Budget Analysis (CBA), menyebut
Menkominfo sebagai pengawas harusnya melakukan evaluasi terhadap kinerja BAKTI tersebut.
Ia menyebut keterlambatan pekerjaan tersebut dapat menghambat program Nawacita yang dicanangkan Presiden Joko Widodo untuk membuka akses telekomunkasi di daerah 3T.
Baca juga: Sesuai Undang-undang, Analog Switch Off Diterapkan Pemerintah 2 November 2022, Ini Kata Kemenkominfo
"Kominfo sebagai pengawas harus benar-benar mengawasi kinerja BAKTI. Karena anggaran dari pemerintah untuk pembangunan BTS USO ini sudah turun seharusnya bisa dimanfaatkan dengan sebaik mungkin untuk memberikan layanan telekomunikasi masyarakat di daerah 3T," ujar Ucok melalui keterangan tertulisnya, Rabu (13/4/2022).
Uchok menambahkan, jika ada kendala atau potensi penyelewengan, Kominfo melalui Inspektorat Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika harus dapat segera melakukan investigasi mendalam.
Uchok memaparkan, dari 4.200 desa yang menjadi target pertama pembangunan BTS tersebut, harusnya selesai Desember 2021.
Dengan alasan pandemi Covid-19, BAKTI meminta perpanjangan tenggat waktu hingga 31 Maret 2022.
Baca juga: Resmikan Pemanfaatan BTS, Menkominfo: Jadikan Pengungkit Pertumbuhan di Nusa Tenggara Timur
Berdasarkan data, target pembangunan BTS tahap pertama yang dapat beroperasi baru ada di 1.791 desa.
Dengan demikian masih ada sekitar 2.409 desa yag belum dibangun menara pemancar jarigan (BTS) 4G.
Uchok menyebut, di tengah pandemi COVID-19 seperti saat ini tentu akses telekomunikasi yang lancar sangat dibutuhkan oleh masyarakat yang berada di 4.200 desa tersebut untuk bisa berkomunikasi dan terhubung dengan dunia luar.
Belum tercapainya target pembangunan BTS oleh BAKTI tersebut juga diwarnai dengan kendala masalah pembayaran kepada pihak ketiga yang mengerjakan pembangunan proyek BTS di sebagian wilayah tersebut seperti yang telah diberitakan media sebelumnya.
Baca juga: BAKTI Kemenkominfo Mulai Menempati Kantor Baru, Menkominfo Johnny G Plate: Tentu Ada Harapannya
Terkait hal tersebut, Uchok meminta Kementerian Keuangan menghentikan terlebih dahulu seluruh pencairan anggaran dari program-program BAKTI karena banyak program yang tidak berjalan dengan baik.
Termasuk permintaan Bakti untuk meminta tambahan dana pembangunan jaringan backhaul.
Kementrian Keuangan juga diminta untuk tidak lagi memberikan perpanjangan waktu pembangunan BTS tahap pertama yang uangnya sudah diberikan ke BAKTI.