Pameran Lukisan

Jelang Hari Kartini, Bentara Budaya Jakarta Gelar Pameran Lukisan Karya Seniman Perempuan Indonesia

Gedung BBJ di Jalan Palmerah, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, menggelar pameran lukisan karya puluhan seniman wanita pada Rabu (13/4/2022).

Penulis: Miftahul Munir | Editor: Sigit Nugroho
Warta Kota/Miftahul Munir
Gedung Bentara Budaya Jakarta di Jalan Palmerah, Kecamatan tanah Abang, Jakarta Pusat menggelar pameran lukisan karya puluhan seniman wanita pada Rabu (13/4/2022). 

WARTAKOTALIVE.COM, TANAH ABANG - Gedung Bentara Budaya Jakarta (BBJ) di Jalan Palmerah, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, menggelar pameran lukisan karya puluhan seniman wanita pada Rabu (13/4/2022).

Direktur Corporate Communication Kompas Gramedia, Glory Oyong, mengatakan bahwa pameran ini digelar karena bulan April merupakan perayaan untuk wanita.

Mengingat pada 21 April 2022 mendatang ada peringatan Hari Kartini yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.

"Di gedung ini ada sekira 300 lukisan dan dari ratusan itu ada 60 karya pelukis perempuan," kata Glory di lokasi.

Baca juga: Banteng Muda Indonesia Raih Rekor Muri Lukisan Mural Disabilitas Terbanyak

Baca juga: Ganjar Kagum Lihat Lukisan Wajahnya Ditengah Sawah Hasil Karya Seni Petani di Bergas Lor

Baca juga: Pameran Lukisan Creative Freedom to The Heal the Nation 2 di Perpusnas hingga 25 Januari 2022

Namun untuk hari ini pihaknya memamerkan 48 karya lukis yang dibuat oleh 46 seniman perempuan di Indonesia.

Menurutnya, karya lukis yang dipamerkan oleh seniman perempuan ini tidak hanya menonjolkan sisi feminis saja.

"Ada juga karya yang abstrak dan sebagainya, jadi tidak hanya feminis saja karyanya," ucap Glory.

Sementara itu, Kurator Bentara Budaya Jakarta, Efix Mulyadi menjelaskan, ada salah satu lukisan yang masih menjadi juara dalam pameran seni lukis.

BERITA VIDEO: Dijanjikan Dapat Mobil, DJ Una Mau Jadi Member DNA Pro Merugi Rp 700 Juta

Karya itu milik seorang seniman perempuan bernama Kartika Affandi dengan menggunakan cat air bisa menggambarkan suasana pada tahun 1973.

Di dalam lukisan pada tahun itu, ada sebuah rumah terbuat dari kayu dengan atap bilik dan dikelilingi pohon besar.

Kemudian di sisi depan rumah itu ada sebuah sumur sebagai bentuk sumber air di perkampungan zaman dahulu.

Tak jauh dari rumah, ada seperti pasar dan andong atau delman yang menunggu penumpang.

"Pada tahun 1973, andong itu jadi transportasi utama warga ke suatu tempat," jelasnya.

Dalam lukisan itu juga terlihat kuda sedang menunduk dan kusirnya tengah memberikan pakan sembari menunggu warga yang ingin naik.

Pelukis bernama Kartika saat ini usianya sudah sekira kurang lebih 88 tahun dan ayahnya adalah mantan pelukis legendaris Indonesia, Affandi.

"Sampai sekarang, lukisan ini yang masih menjadi juara di kalangan wanita, dia menggunakan cat air tapi lukisannya hidup, menceritakan tahun 1973," kata Efix.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved