Universitas Indonesia
Luhut Binsar Pandjaitan Sampaikan Kunci Kepemimpinan, Penanganan Pandemi dan Soal Karekter di UI
kunci kepemimpinan, penanganan pandemi dan soal Karekter yang disampaikan Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi saat di UI.
Penulis: Dodi Hasanuddin | Editor: Dodi Hasanuddin
Rusia dan Ukraina berperan penting terhadap ekspor komoditas energi, pangan, dan logam dunia yang menyebabkan kenaikan harga komoditas.
Oleh karena itu, Indonesia harus kuat dalam produksi dalam negeri. Perang Rusia-Ukraina memicu kenaikan inflasi di berbagai negara, terutama didorong oleh meningkatnya harga energi dan pangan.
Baca juga: LUHUT Ogah Buka Big Data Tunda Pemilu, saat Debat dengan BEM UI di Depok
Kenaikan harga minyak, gandum, dan jagung meningkatkan nilai kebutuhan impor dari negara-negara seperti Mesir, Pakistan, Srilanka, dan Tunisia.
“Pascapandemi, tantangan juga akan muncul dalam hal perubahan berbagai aspek sosial ekonomi dan teknologi. Di antaranya perubahan sistem kesehatan, akselerasi otomasi dan digitalisasi, peningkatan peran Artificial Intelligence (AI) & Big Data, perubahan Global Value Chain, peningkatan tren telework, dan green recovery menghadapi tantangan climate change,” ujar tokoh terdepan dalam penangan Covid-19 di Indonesia sebagai pemimpin Komite Penangan Covid 19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.
Penanganan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional, mampu dikendalikan dengan tetap menjaga kondisi ekonomi. Dalam waktu kurang dari 3 bulan, kasus harian telah menurun tajam.
BOR Rumah Sakit pada tingkat yang rendah, yaitu sebesar 4 persen, positivity rate di bawah standar WHO, yakni 1,2 persen.
Baca juga: Dr Agung Waluyo, Anak Kebon Sirih Kuliah ke Liverpool dan Jadi Direktur di Universitas Indonesia
Vaksinasi sudah mencapai tingkat yang tinggi. Jumlah penduduk yang divaksinasi, Indonesia berada di peringkat 4 dunia dengan rincian dosis pertama 95 persen, dosis kedua 78 persen, dan dosis ketiga 13 persen.
“Semua persyaratan WHO dipenuhi, karena team work dan leadership yang baik. Sebagai pemimpin, harus turun ke lapangan, tidak hanya bicara saja, tapi execute,” kata Luhut yang juga sedang menginisiasi transformasi perkembangan hilirisasi industri Indonesia di Indonesia bagian Timur.
Ia juga memberikan gambaran bahwa ekonomi nasional mampu dipulihkan dengan cepat. Ekonomi kembali tumbuh di atas 5 persen, realisasi investasi mampu tumbuh double digit Penanaman Modal Asing/Penanaman Modal Dalam Negeri sebesar 12,5 persen, serta tingkat kemiskinan dan pengangguran menurun.
Selain itu, mobilitas keluar rumah dan belanja masyarakat meningkat dan tertinggi sejak pandemi.
Di akhir pemaparannya, Luhut menyampaikan bahwa dalam mengatasi pandemi Covid-19, Indonesia telah menunjukkan dapat menyelesaikan masalah dengan cukup baik.
Dalam delapan tahun terakhir, Indonesia telah mentransformasi ekonomi menjadi lebih efisien, maju, dan tidak bergantung pada komoditas.
Luhut berharap Indonesia harus terus melakukan perbaikan untuk meningkatkan produktivitas ekonomi termasuk pengembangan sumber daya manusia dan R&D untuk mendorong inovasi serta Indonesia dihadapkan pada berbagai tantangan pascapandemi untuk mencapai visi menjadi negara maju pada tahun 2045.
Baca juga: Universitas Indonesia Terima 1.115 Mahasiswa Baru Melalui SNMPTN 2022
Rektor UI Prof. Ari Kuncoro dalam pidato sambutan sekaligus membuka kuliah tersebut, mengatakan selama pandemi UI telah melahirkan banyak inovasi untuk membantu pemerintah menanggulangi pandemi dan memutus mata rantai penularan virus.
UI juga mendukung upaya pemerintah melalui program vaksinasi di Rumah Sakit UI dan Klinik Satelit dengan menyasar dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, dan masyarakat sekitar.