Investasi
THR Jangan Dihabiskan Semua, Sisakan Minimal 20 Persen untuk Investasi
Alokasikan THR yang didapat, 30 persen untuk kewajiban, 30 persen untuk belanja, 20 persen untuk kebutuhan darurat dan 20 persen untuk investasi
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Salah satu yang ditunggu-tunggu menjelang Lebaran bagi sebagian orang adalah datangnya Tunjangan Hari Raya (THR).
Biasanya pekerja atau karyawan akan menerima THR baik mendekati hari raya ataupun sejak awal Ramadan, karena berdasarkan peraturan pemerintah, paling lambat THR diberikan ke karyawan tujuh hari sebelum Lebaran.
Sayangnya, masyarakat seringkali tidak mampu mengelola dengan baik bonus tahunan seperti THR, karena banyak yang tiba-tiba menjadi lebih boros setelah menerima THR.
Terlebih, budaya menyambut Lebaran biasanya merogoh kocek yang cukup dalam, dimulai dari membeli pakaian baru, biaya konsumsi lebaran, kiriman parsel, hingga berbagi angpao.
Baca juga: Puan Maharani: THR Harus Sampai Duluan Sebelum Pekerja Tiba di Kampung Halaman
Ada juga yang menggunakan THR untuk membayar utang dan biasanya tidak banyak yang menggunakan THR untuk kegiatan menabung dan investasi.
Manuel Adhy Purwanto selaku Head of Advisory & Investment Connoisseur Moduit mengatakan, perencanaan dan Pengelolaan keuangan menjadi sangat penting, agar THR benar-benar dapat bermanfaat dengan optimal.
"Perencanaan dalam anggaran kas, skala prioritas dan membagi pengeluaran dalam persentase tertentu menjadi faktor penting dalam kesuksesan pengelolaan THR," kata Adhy, Minggu (10/4/2022).
Ia menjelaskan, THR yang didapat, 30 persen bisa digunakan untuk membayar kewajiban dan maximal 30 persen lagi untuk berbelanja kebutuhan Lebaran.
Baca juga: Menaker Minta Perusahaan yang Profitnya Bagus Berikan THR Lebih dari Sebulan Gaji
Lalu alokasikan sebanyak 20 persen untuk dana darurat untuk pengeluaran tak terduga sehingga tidak mengganggu cashflow bulanan.
Sedangkan 20 persen lainnya dialokasikan untuk investasi agar untuk kebutuhan keuangan di masa depan.
Salah satu cara yang cukup mudah untuk mencapai tujuan keuangan di masa depan adalah dengan investasi Reksa Dana.
Dana investasi tersebut akan dikelola oleh Manajer Investasi ke dalam aset-aset keuangan seperti saham, obligasi dan pasar uang.
Baca juga: Ida Fauziyah: Tahun Ini THR Tak Boleh Dicicil, Harus Kontan
Ia menyarankan, untuk tujuan keuangan jangka pendek dan menegah, bisa memilih Reksa Dana pasar uang dan pendapatan tetap.
Sementara untuk tujuan jangka panjang, investasi Reksa Dana campuran dan saham bisa menjadi pilihan.
Namun tetap sesuaikan dengan profil risiko kita masing-masing.
Membeli Reksa Dana dapat dilakukan secara mudah melalui platform digital seperti Moduit yang sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). (*)