IDI Diminta Ungkap Dalang Beredarnya Video Pemecatan Terawan

Tuduhan itu terungkap dalam dalam rapat bersama MKEK IDI dan Komisi IX DPR, Senin 4 April 2022.

Editor: Yaspen Martinus
ist
Andi meminta IDI dan Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) IDI teliti dan berhati -hati dalam polemik pemberhentiaan dokter Terawan dari anggota IDI. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Andi, mantan Tenaga Ahli Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Andi, mendukung rencana pengurus Ikatan Dokter Indoneia (IDI) membentuk IDI reborn.

Sebelumnya, Ketua Umum PB IDI Adib Khumaidi mengatakan pihaknya bakal melakukan perubahan besar dalam organisasi profesi dokter itu.

“Saya minta juga IDI mengungkapkan dalang beredarnya video pemecatan Pak Terawan,” katanya lewat keterangan tertulis, Rabu (6/4/2022).

Baca juga: Meski Cuma Satu Kali Suntik, Penerima Vaksin Janssen Dipastikan Juga Dapat Booster

Andi meminta IDI dan Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) IDI teliti dan berhati -hati dalam polemik pemberhentiaan dokter Terawan dari anggota IDI.

“Di bulan suci Ramadan ini, mari sama -sama tabayun dalam melihat kasus itu."

"Mengapa dalam video yang beredar disebut salah satu alasan pemecatan dokter Terawan terkait vaksin Nusantara? Sedangkan IDI di DPR mengatkan tidak ada hubungannya dengan Vaknus,” paparnya.

Baca juga: Ibadah Haji Kembali Digelar, Indonesia Upayakan Tambah Kuota dari Negara Lain yang Tak Terpakai

Terkait tuduhan MKEK IDI, para pembimbing penyusunan disertasi Terawan mengenai metode cuci otak di Universitas Hasanudin (Unhas) Makasar mendapat tekanan dari pihak eksternal, Andi minta hal tersebut dibuktikan.

“Karena tuduhan ini bisa mencederai dunia akedemis,” ucapnya.

Tuduhan itu terungkap dalam dalam rapat bersama MKEK IDI dan Komisi IX DPR, Senin 4 April 2022.

Baca juga: Ida Fauziyah: Tahun Ini THR Tak Boleh Dicicil, Harus Kontan

Dalam rapat itu, anggota MKEK IDI Rianto Setiabudy menilai disertasi Terawan memiliki sejumlah kelemahan secara subtansial.

Dia menduga para pembimbing Terawan mendapat tekanan. Namun, ia tidak tahu bentuk tekanan itu.

"Tidak etis tuduhan tersebut di sampaikan di dalam forum resmi dan ditayangkan secara langsung ke publik, apalagi yang menyampaikan seorang akademisi dan guru besar kedokteran."

Baca juga: Menaker Minta Perusahaan yang Profitnya Bagus Berikan THR Lebih dari Sebulan Gaji

"Itu hal yang sangat memalukan bagi dunia akademik, Unhas itu kampus besar," paparnya.

Pihak rektorat Universitas Hasanuddin (Unhas) sudah merespons tuduhan itu. Unhas mendesak MKEK ID menjelaskan secara rinci terkait tuduhan tersebut. (Rina Ayu)

Sumber: Tribunnews
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved