Gibran Didorong Maju Pilgub DKI Usai Dikunjungi Sekjen Gerindra, Ketua Bappilu PDIP: Urusan Ibu
Semua keputusan soal partai, katanya, akan diputuskan oleh Ketua Umum Megawati Sukarnoputri.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menemui Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDIP Bambang Wuryanto mengatakan, apa yang dilakukan Muzani berkunjung menemui Gibran, adalah hal yang normal.
Bahkan, jika ada asumsi yang beredar Partai Gerindra mempertimbangkan Gibran untuk didorong ke Pilgub DKI, Pacul menilai hal itu wajar.
Baca juga: DAFTAR Terbaru Zona Hijau Covid-19 di Indonesia: Tetap Cuma Ada Tiga di Maluku dan Papua Barat
Semua keputusan soal partai, katanya, akan diputuskan oleh Ketua Umum Megawati Sukarnoputri.
"Apakah dia mau mendukung, monggo saja."
"Kalau soal kebijakan kepartaian, misalnya Mas Gibran mau dibawa ke Jakarta, atau mau dibawa ke mana, itu urusan ibu."
Baca juga: Jokowi Larang Menteri Bicara Tunda Pemilu, Moeldoko: Jangan Jadi Bahan Gorengan Enggak Berkualitas
"Kalau sudah jadi, 'Pacul, ini mau begini, pasukan kerahkan untuk mau pertempuran,' itu tugas saya," kata Pacul di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (7/4/2022).
Dia mengatakan, Megawati akan mempertimbangkan banyak hal, dan tak terkecuali meminta pendapatnya.
"Barangkali Pacul juga ditanya, 'Menurut pendapatmu piye Pacul?' Bisa seperti itu. Apa perintahnya begitu, sangat sering."
Baca juga: Ali Mochtar Ngabalin: Tidak Pernah Ada Uang Syubhat Maupun Haram Melintas dalam Tenggorokan Kami
"Tapi ya apakah pendapat dipakai, enggak juga. Apakah sakit hati, ya enggak," ungkap Ketua Komisi III DPR itu.
Apa yang disampaikan Megawati, lanjut Pacul, harus tegak lurus dengan apa yang dilakukan jajarannya.
"Kami tegak lurus kepada ibu. Begitu putusan diambil, Ibu bilang, ini putusannya, tegak lurus. Ini putusannya saya tegak lurus."
Baca juga: 60 Ribu ASN dan Anggota TNI-Polri Bakal Pindah ke Ibu Kota Nusantara Mulai Awal 2024
"Jadi bagi Bambang Pacul, putusan ketum partai saya, ibu mengatakan ibaratnya ekstremnya, ini gula, rasanya orang mengatakan manis, itu ibu bilang ini pahit, saya bilang pahit. Saya tegak lurus," tegasnya.
Kembali ke soal pertemuan Muzani dan Gibran, menurutnya, siapa saja boleh bertemu, apalagi sesama anak bangsa.
"Apa yang salah? Kasih tahu apa yang salah? Hubungan antar manusia kan biasa. Apalagi sesama anak bangsa. Monggo," paparnya. (Reza Deni)