Pemerintah Targetkan Beli 80 Persen Barang Dalam Negeri untuk Dongkrak TKDN Produk Farmasi

Anggaran pemerintah pusat, terutama pada belanja barang dan belanja modal melalui APBN tahun 2022 sebesar Rp538,9 triliun.

Kompas.com
Industri farmasi mengapresiasi upaya pemerintah mendukung gerakan Bangga Buatan Indonesia (BBI) melalui business matching, untuk mengoptimalkan pembelian produk dalam negeri. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Industri farmasi mengapresiasi upaya pemerintah mendukung gerakan Bangga Buatan Indonesia (BBI) melalui business matching, untuk mengoptimalkan pembelian produk dalam negeri.

Upaya ini diharapkan membuat industri farmasi mendongkrak produksi obat dalam negeri, dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) tinggi.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan, pihaknya menargetkan nilai capaian penggunaan produk dalam negeri melalui pengadaan barang dan jasa sebesar 80 persen.

“Kami harapkan komitmen yang sama dari pengguna wajib produk dalam negeri lainnya, untuk menetapkan target capaian penggunaan produk dalam negeri,” kata Agus pada acara business matching Belanja Produk Dalam Negeri 2022 di Nusa Dua Bali, beberapa waktu lalu.

Terkait keikutsertaan industri farmasi dalam business matching, lanjut Agus, acara business matching sebagai langkah inisiatif pemerintah ini, akan menciptakan efek domino ekonomi untuk UMKM, para petani, dan pedagang bahan baku herbal.

“Apabila setiap aktivitas ekonomi memberikan multiplier efek kepada UMKM, ini akan memiliki kontribusi yang sangat besar dalam perekonomian Nasional,” tuturnya.

Hal senada disampaikan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. “

"Anggaran pemerintah pusat, terutama pada belanja barang dan belanja modal melalui APBN tahun 2022 sebesar Rp538,9 triliun."

"Anggaran tersebut dapat digunakan sebesar-besarnya untuk belanja produk dalam negeri, yang belum termasuk belanja pemerintah daerah."

"Harapan dari upaya ini adanya multiplier effect yang manfaatnya akan sangat terasa bagi kemajuan industri dan pertumbuhan ekonomi di dalam negeri, juga bagi industri kecil dan menengah,” papar Luhut.

Sementara, Kepala Pusat Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN) Kementerian Perindustrian Nila Kumalasari, berharap kegiatan ini dapat meningkatkan pembelian dan penggunaan produk dalam negeri oleh instansi pemerintah.

“Melalui business matching ini, pelaku industri dalam negeri atau UMKM, IKM, dan Artisan akan mendapatkan jaminan pasar, sehingga dapat mempersiapkan produksinya untuk bisa memenuhi kebutuhan pasar pemerintah,” bebernya.

President Director PT Dexa Medica V Hery Sutanto menyatakan apresiasinya atas upaya pemerintah dalam program Bangga Buatan Indonesia yang ditindaklanjuti dengan business matching.

“Apa yang dilakukan pemerintah, sangat membantu membangkitkan kemauan industri farmasi dalam memproduksi produk dalam negeri dengan TKDN yang tinggi."

"Melalui business matching ini, potensi belanja pasar domestik untuk kebutuhan produk farmasi semakin terbuka lebar."

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved