Penyakit TBC
Selama Pandemi Virus Corona Angka Kematian Pasien TBC Sangat Tinggi, Perlu Perhatian Pemerintah
Dosen Fakultas Keperawatan UPH, Theresia, minta pemerintah concern dalam penanganan penyakit TBC, karena angka kematiannya sangat tinggi.
Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Valentino Verry
Oleh karena itu, Theresia mengharapkan agar Pemkot Tangerang dapat semakin aktif untuk menggalakan program-program penanggulangan kasus TBC, terlebih pendapampingan bagi pasien TBC.
Karena pengobatan yang diterapkan oleh para pasien TBC membutuhkan waktu yang cukup panjang. Oleh karena itu, pendampingan pasien TBC dinilai perlu untuk memberi support serta serta semangat, agar dapat menyelesaikan pengobatan hingga tuntas.
Menurutnya, tidak sedikit para pasien mengalami penyakit TBC berkepanjangan, memiliki rasa putus asa, hingga ingin mengakhiri hidup.
"Penyakit TBC ini tidak boleh dianggap sepele, karena saya pernah bertemu dengan pasiem TBC, yang sudah tergolong pasien kebal obat, karena dia sempat kesulitan untuk menyelesaikan pengobatannya dan akhirnya harus mengulang kembali alur pengobatan mulai dari awal, karna pengobatan pertama sempat terhenti," ungkap Tere.
Baca juga: Ada Program Digital Leadership Academy Mitra Global Tech Amazon Web Services, Ini Kata Menkominfo
"Jadi pendampingan itu adalah salah satu hal yang perlu diperhatikan, karena kalau tidak begitu para pasien TBC akan semakin lama untuk sembuh. Dan beberapa pasiem TBC pernah mengalami putus asa dalam menjalani pengobatan, hingga tercetus keinginan ingin mati saja dalam dirinya," paparnya.
Terlebih, Peraturan Presiden (Perpres) Republik Indonesia nomor 67 Tahun 2021 tentang penanggulangan tuberkulosis yang ingin mengeliminasi penyakit tuberkulosis, dan menekan angka kasus sebaran dan kematian TBC di Indonesia.
Yakni menurunkan angka kejadian TBC menjadi 65 per 100.000 penduduk dan penurunan angka kematian akibat TBC menjadi 6 per 100.000 ribu penduduk.
"Jadi saya harap Dinkes Kota Tangerang agar dapat lebih aktif untuk mendorong dan menggerakan seluruh kader di tingkat RT, RW hingha puskesmas, agar dapat memberikan layanan TBC semakin lebih baik, dan tidak lupa juga untuk memfollowup pasien-pasien yang terkena TBC agar tidak mengalami putus pengobatan," ucapnya.
Baca juga: BAKTI Kemenkominfo Mulai Menempati Kantor Baru, Menkominfo Johnny G Plate: Tentu Ada Harapannya
"Karena dalam Perpres nomor 67 Tahun 2021 yang direncanakan pemerintah untuk mengeliminasi TBC di tahun 2030 nanti, menekankan pencegahan TBC dilakukan tidak hanya di skala nasional, melainkan hingga tingkat Kota dan Kabupaten. Jadi seharusnya, semua unsur bisa diberdayakan untuk mengeliminasi TBC di 2030 mendatang," tutup Theresia.