Perang Rusia Ukraima

Rusia Klaim Tewaskan dan Lukai 30.000 Tentara Ukraina, Hanya Akui 1.351 Pasukan Putin yang Tewas

Menurut perkiraan Rudskoy, 24 unit besar militer Ukraina yang ada sebelum awal operasi telah mengalami kerugian.

dailymail.co.uk
Pasukan Rusia yang terdampar dalam konvoi tank dan kendaraan lapis baja sepanjang 40 mil yang terhenti di pinggiran Kyiv (Kiev), 7 Maret 2022. Kondisi es diperkirakan akan mempersulit militer Rusia yang telah terjebak sekitar 20 mil dari Kyiv (Kiev) Ukraina selama berhari-hari. . Pasukan Rusia mulai menghadapi masalah mekanis, masalah pasokan bahan bakar, dan perlawanan Ukraina yang solid. 

WARTAKOTALIVE.COM -- Pada bulan pertama operasi militer khususnya di Ukraina, pasukan Putin mengklaim bahwa militer Ukraina telah kehilangan sekitar 30.000 orang tentaranya.

Dari jumlah itu, sekitar 14.000 tentara tewas dan sisanya terluka berat.

Demikian diungkapkan Wakil Kepala Pertama Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia, Kolonel Jenderal Sergey Rudskoy, Jumat (25/3/2022).

"Selama satu bulan operasi tempur, tentara Ukraina telah kehilangan sekitar 30.000, termasuk 14.000 tewas dan 16.000 terluka," katanya.

Menurut perkiraan Rudskoy, 24 unit besar militer Ukraina yang ada sebelum awal operasi telah mengalami kerugian.

Ia mengatakan pasukan Ukraina tidak memiliki cadangan tentara yang terorganisir.

"Kerugian tenaga kerja dikompensasikan oleh personel yang baru dimobilisasi dan unit pertahanan teritorial, yang kurang pelatihan dan rentan terhadap korban yang besar," ujarnya.

Baca juga: Jenderal Rusia yang Membual Perang Ukraina Berakhir Dalam Beberapa Jam saja, Tewas

Rudskoy mengatakan bahwa saat operasi khusus Rusia di Ukraina dimulai, tentara reguler dan penjaga nasional memiliki kekuatan total 260.200 tentara.

Meski begitu Sergey Rudskoy mengakui bahwa lebih dari 1.300 prajurit Rusia tewas dalam operasi militer khusus di Ukraina.

"Sayangnya, ada korban di antara rekan-rekan seperjuangan kami dalam operasi militer khusus. Sampai hari ini, 1.351 prajurit tewas dan 3.825 lainnya terluka," kata Rudskoy.

Ia memastikan pemerintah Rusia akan memberikan dukungan kepada keluarga mereka.

Baca juga: Ini Jenderal Terkejam Rusia yang Dijuluki Tukang Jagal, Mutilasi Wajah Prajuritnya Karena Seragam

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi pada 24 Februari bahwa sebagai tanggapan atas permintaan para kepala republik Donbass, dia telah membuat keputusan untuk melakukan operasi militer khusus untuk melindungi orang-orang yang telah menderita pelecehan dan genosida oleh rezim Kiev selama delapan tahun.

Putin menekankan bahwa Moskow tidak memiliki rencana untuk menduduki wilayah Ukraina.

Menurutnya operasi itu ditujukan untuk denazifikasi dan demiliterisasi Ukraina.

Kementerian Pertahanan Rusia meyakinkan bahwa pasukan Rusia tidak menargetkan kota-kota Ukraina, tetapi terbatas pada operasi penyerangan dan melumpuhkan infrastruktur militer Ukraina.

Baca juga: Rusia Ancam Perang Nuklir, AS Siagakan Pesawat Kiamat Boeing 747 yang Dijuluki Pentagon Terbang

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved