Kuliner

Rujak Medan Muara Karang, Andalkan Sambal Racikan Khusus hingga Viral di Media Sosial

Rujak Medan Muara Karang itu merupakan usaha keluarga pasangan suami istri Yusuf dan Fatimah, bersama dengan anak kelimanya, Tiko.

Penulis: Junianto Hamonangan | Editor: Feryanto Hadi
Warta Kota/Junianto Hamonangan
Rujak Medan Muara Karang, di Jalan Muara Karang Raya, Penjaringan, Jakarta Utara. 

WARTAKOTALIVE.COM, PENJARINGAN-- Kehadiran Rujak Medan Muara Karang, di Jalan Muara Karang Raya, Penjaringan, Jakarta Utara belakangan menjadi perbincangan hingga viral di media sosial.

Bermodalkan gerobak yang ditempatkan di atas trotoar di Jalan Muara Karang Raya, Rujak Medan Muara Karang menjadi sorotan setiap pengendara yang melintas.

Meski tempatnya sederhana, gerobak yang berisi buah-buahan segar sebagai bahan utama rujak itu tetap ramai pembeli. Tidak jarang ada pengendara mobil sengaja mampir demi untuk membeli rujak.

Rujak Medan Muara Karang itu merupakan usaha keluarga pasangan suami istri Yusuf dan Fatimah, bersama dengan anak kelimanya, Tiko.

Menurut Tiko, Rujak Medan Muara Karang itu mengandalkan sebuah ciri khas. Berbeda dari rujak-rujak lainnya, sambal rujak yang dibuatnya memiliki citarasa tersendiri. 

Baca juga: Yuk Berburu Kuliner Glodok Pancoran di Lotte Shopping Avenue, Hari Terakhir Nih

Baca juga: 6 Resep Menu Lebaran Klasik dari Sayur Godog Betawi Hingga Ayam Bumbu Rujak

Sambal rujak buatannya merupakan campuran pisang batu, gula aren, hingga terasi. Bahkan khusus terasi dibawa langsung dari Medan untuk menguatkan cita rasa sambalnya.

Seluruh bahan-bahan tersebut lalu disatukan di cobek berukuran besar yang hampir memakan setengah dari panjang gerobak tersebut.

"Yang ngebedain sambelnya itu. Kan kalo rujak Medan sambelnya pakai pisang batu, udah gitu kan terasinya langsung dari Medan," kata Tiko, belum lama ini.

Sementara untuk buah yang disajikan sama seperti penjual rujak pada umumnya mulai dari kedondong, bengkoang, nanas, mangga, jambu, sampai dengan pepaya.

Untuk satu porsi Rujak Medan Muara Karang yang disajikan di dalam wadah plastik dengan sambal terpisah, dibanderol dengan harga Rp 20.000.

Pembeli yang ingin memilih buah apa saja yang diinginkan, dikenakan harga Rp 23.000 per porsi dilengkapi sambal dan garam pedas terpisah.

"Buah-buahnya dapat dari pasar, kadang dari kebun langsung. Kayak mangga dari Indramayu misalnya," ungkap Tiko.

Baca juga: Sop Djanda Moeda di Pojok Kuliner Jalan Ciparahiang Bogor, Sopnya Mantap dan Pelayannya Cantik

Zaman SBY

Menurut Tiko, Rujak Medan Muara Karang sudah ada di lokasi yang sama sejak tahun 2004. Ketika itu orangtuanya memutuskan merantau ke Jakarta usai sempat berjualan di Medan, Sumatera Utara.

“Dari dulu bapak jualan. Jualan dari sejak zaman Pak SBY presiden tahun 2003-2004 an,” tuturnya.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved