BMKG: Hujan Berhenti Saat MotoGP Mandalika Bukan karena Pawang, Memang Sudah Waktunya Selesai
Menurutnya, pawang hujan merupakan bagian dari kearifan lokal di masyatakat. Sehingga, secara saintis sulit dijelaskan.
Aksi pawang hujan Rara Istiani Wulandari di MotoGP Mandalika, juga sempat disinggung dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi V DPR dengan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, Senin (21/3/2022).
Anggota Komisi V DPR Tamanuri menyinggung peran Rara.
Tamanuri mengaku terbayang peran Rara, saat Dwikorita memaparkan capaian kerja BMKG.
Baca juga: Siang Ini Luhut Pandjaitan Dilaporkan ke Polda Metro Jaya Atas Dugaan Kejahatan Ekonomi di Papua
"Dari apa yang disampaikan ini, saya terbayang tadi itu, saya mulai dari BMKG, saya kebayang ke Mandalika yang kemarin itu ada perempuan menahan hujan luar biasa," ucap Tamanuri.
Menurut Tamanuri, peran pawang hujan Rara itu bisa mengalahkan kerja para profesor, termasuk Kepala BMKG.
"Ini saya pikir mengalahkan profesor kepala BMKG," ungkap Tamanuri yang disambut tawa anggota Komisi V lainnya.
Baca juga: Januari Hingga Maret 2022, Densus 88 Sudah Ciduk 56 Anggota Jaringan Terorisme
Namun, Tamanuri menyebut, pawang hujan Rara tak berhasil menahan hujan.
Ia menyebut jika Rara berhasil mengendalikan dan tak turun hujan di Mandalika, maka peran Kepala BMKG Dwikorita tak dibutuhkan lagi.
"Rupanya masih saja hujan luar biasa. Kalau dia berhasil itu ya, terpaksa Ibu (Dwikorita) hilang. Kami harus menggunakan beliau."
"Jadi di mana-mana kalau ada puting beliung, kita panggil dia (Rara) supaya enggak sampai. Nah ini," seloroh Tamanuri. (Fransiskus Adhiyuda)