Hari Air Sedunia

Anies Dianggap Tak Becus Penuhi Target Distribusi Air, PSI: Apa Tak Kasihan dengan Masyarakat?

Sampai saat ini baru sekitar 65% warga Jakarta yang menikmati distribusi air bersih, masih jauh dari target Pemprov DKI yaitu 79,61 persen

(KOMPAS.com/NURSITA SARI)
Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Anthony Winza Probowo 

Diberitakan sebelumnya, krisis air bersih terjadi di Kawasan Jakarta Utara beberapa bulan belakangan ini.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria yang akrab disapa Ariza buka suara terkait hal itu.

Dirinya mengakui memang adanya krisis air di wilayah Utara Ibu kota, lantaran kawasan tersebut termasuk dataran yang rendah dan dekat dengan laut.

"Masalah krisis air di Utara itu kan memang termasuk wilayah rendah, ada banjir rob di situ dan dekat dengan laut. Jadi, di situ tidak mudah mendapatkan air tanah kebutuhan masyarakat melalui pompa," jelas Ariza di Masjid Darussalam, Jalan Saidi Guru, Gandaria Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (16/1/2022).

Kendati demikian, Ariza memastikan Pemprov DKI akan memaksimalkan melalui pompa.

Dirinya juga meminta masyarakat agar segera melapor ke pemerintah setempat apabila kesulitan mendapatkan air bersih.

"Jadi, di situ kami akan memaksimalkan melalui PAM. Kalau masih ada warga yang kesulitan silahkan laporkan ke kelurahan setempat," ucap Ariza.

Politikus partai Gerindra ini juga memastikan bahwa DKI Jakarta yang merupakan Ibu Kota, tidak akan kesulitan mendapatkan air bersih.

"Kami pastikan seluruh warga Jakarta termasuk di Utara tidak akan kesulitan mendapatkan air bersih. Ini Ibu Kota Jakarta kami pastikan tidak boleh ada warga yang kesulitan dapatkan air bersih," tutupnya.

Sebagai informasi, kesulitan air bersih di wilayah RW 02 Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara belum juga teratasi.

Warga pun harus menyiasati agar kebutuhan air bersih agar bisa terpenuhi. 

Seorang warga, Maswani (54) menceritakan krisis air bersih yang terjadi di lingkungannya itu sudah terjadi sejak enam bulan terakhir. 

"Udah enam bulan (susah air bersih), ekonomi pusing, anak sekolah, dagangan sepi, ini lagi nggak punya air," keluhnya, Rabu (12/1/2022). 

Alhasil Maswani harus memenuhi kebutuhan air bersih dengan air galon isi ulang.

Hal itu tentunya memberikan konsekuensi biaya yang dikeluarkan jauh lebih mahal daripada biasanya.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved