Formula E

Nirwono Joga Sebut Ancol Bisa Menjadi Percontohan Kawasan Ramah Lingkungan jika Digelar Formula E

Pengamat tata kota, Nirwono Joga, berharap kawasan Ancol menjadi ramah lingkungan seiring digelarnya ajang Formula E.

KOMPAS.com/KURNIA SARI AZIZA
Pengamat tata kota, Nirwono Joga, antusias digelarnya Formula E di Ancol. Dia pun berharap kawasan Ancol jadi ramah Lingkungan. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pengamat tata kota dan lingkungan hidup Nirwono Joga menyebutkan perhelatan Formula E yang akan digelar di Ancol, Jakarta Utara, harus menjadi dorongan untuk menjadikannya sebagai percontohan kawasan rendah polusi.

Menurutnya, ajang balap mobil listrik tersebut memang dari awal untuk kampanye penggunaan kendaraan listrik sebagai usaha menekan kadar emisi gas buang di Jakarta.

Baca juga: Pedagang Sembako Keluhkan Penurunan Penjualan Minyak Goreng Kemasan, Akibat Harga yang Tinggi

"Dalam kawasan Ancol juga harus menerapkan prinsip-prinsip hijau atau ramah lingkungan seperti menyediakan jalur pejalan kaki, dan jalur sepeda untuk mendorong pengunjung berjalan kaki atau bersepeda," ucap Nirwono saat dihubungi, Minggu (20/3/2022).

Ia juga mengatakan bahwa kawasan rendah emisi bisa dilakukan dengan cara bangunan gedung menggunakan standar bangunan hijau.

Sedangkan untuk kawasan Ancol, manajemen bisa menerapkan ramah lingkungan kepada pengunjung, seperti pesepeda, menggunakan bus listrik ataupun biogas, hingga menjadikan Ancol sebagai kawasan hutan kota.

"Gedung bangunan menerapkan standar bangunan hijau, menghemat dan mendaur ulang air, menghemat listrik dan mengembangkan pemanfaat energi baru, mengolah sampah dan limbah, serta menanam pohon lebih banyak," jelasnya.

Baca juga: Thariq Halilintar Buka Usaha Kopi Ayang untuk Fuji Utami yang Sangat Dicintai

Serta, harapannya para pengunjung nantinya dapat menggunakan transportasi ramah lingkungan atau angkutan massal.

"Dishub DKI menyediakan semua transportasi ramah lingkungan (operasional bus TJ listrik), mengharuskan pengunjung yang naik kendaraan pribadi harus berbasis listrik atau ramah lingkungan serta didorong menggunakan angkutan massal," paparnya.

Dirinya juga meminta Pemprov DKI dapat menyusun peta jalan dan rencana induk kota Jakarta menunju ke penggunaan energi baru.

"Misalnya jika ingin mengembangkan kendaraan pribadi atau angkutan bus listrik maka harus didukung penyediaan tempat isi ulang listrik di tempat-tempat parkirkantor/mal/apartemen/rusun," ungkap dia.

Baca juga: Kronologi Penyebab Meninggalnya Bocah Berbobot 115 Kg Asal Babelan Bekasi

Kendati demikian, ia berharap ajang balap Formula E ke depannya dapat menjadi program jangka panjang yang berkelanjutan.

"Pemprov DKI bisa menyiapkan tempat pengolahan baterai bekasnya (limbah B3), membangun industri kendaraan listrik. Jadi, tidak sekadar terjebak menjadi tempat ajang Formula E saja tanpa program jangka panjang yang berkelanjutan," tutup dia.

Sementara itu, Ketua Umum Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pijar Madsanih Manong, berkomentar soal anggaran Formula E yang membengkak.

Madsanih meminta kembali Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) DKI Jakarta untuk turun gunung.

Hal tersebut untuk mengaudit laporan pembiayaan yang dikeluarkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk ajang Formula E.

Baca juga: Imam Budi Hartono Minta ICMI Membina Generasi Muda agar Berguna bagi Pembangunan

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved