Kriminalitas
Baru Seminggu Training Sudah Nipu Konsumen, Oknum Sales Diler Honda MT Haryono jadi Tersangka
Pelaku meminta konsumen mentransfer sejumlah uang hingga puluhan juta rupiah ke rekening seseorang
Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Feryanto Hadi
WARTAKOTALIVE.COM, TEBET - Polisi menetapkan oknum sales diler Honda MT Haryono, Tebet, Jakarta Selatan, sebagai tersangka kasus dugaan penipuan.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ridwan Soplanit mengatakan, tersangka berinisial MR.
Pihaknya saat ini sedang memburu MR yang melarikan diri.
"(Inisial) MR. Iya, menghilang dia," ujar Ridwan, dalam keterangannya pada Senin (21/3/2022).
Ia mengatakan, MR baru bekerja di diler tersebut selama satu minggu dan menjalankan aksinya.
Baca juga: Tangkap Pelaku Penipuan, Polisi Pancing dengan Pura-pura Pasang Iklan Loker di Medsos
Ridwan menuturkan bahwa aksi MR bukanlah kali pertama dilakukan.
"Dia melamar di sana baru seminggu kerja terus dia beraksi. Pelaku sudah sering melakukannya di beberapa tempat, selain Jakarta," tuturnya.
"Jadi, begitu dia nipu sebelum adanya pelaporan, dia kabur duluan," sambung Ridwan.
Sebelumnya, Polres Metro Jakarta Selatan melakukan penyelidikan terhadap dugaan penipuan yang dilakukan oleh oknum sales diler Honda MT Haryono, Tebet, Jakarta Selatan.
Diketahui, Yunita Sari (32) mengaku menjadi korban penipuan saat ingin membeli mobil Honda Brio melalui oknum yang diketahui bernama Ruhan itu.
Baca juga: Djendri Djusman Heran Dituding Menipu saat Sewakan Tempat Usaha, Sejak Awal Bilang PPJB Diagunkan
"Dalam proses penyelidikan. Pelapor dan saksi-saksi lagi diperiksa," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Budhi Herdi Susianto pada Selasa (8/3/2022).
Budhi membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan Yunita Sari terkait hal itu.
"Benar, laporan sudah kami terima," kata Mantan Kapolres Metro Jakarta Utara tersebut
Yunita menjelaskan, kejadian berawal saat dirinya berniat membeli mobil Honda Brio melalui situs jual beli online pada Sabtu (5/2/2022) malam.
"Awalnya saya hari Sabtu malam itu, saya pengin beli mobil Honda, mau tipe apa saya bingung, kan. Bukalah OLX," ujar dia, saat dihubungi pada Senin (7/3/2022).
Dalam pencarian di situs jual beli tersebut, ia menemukan akun yang diketahui bernama Ruhan dan langsung menghubunginya.
Baca juga: Menipu Ratusan Orang dengan Kerugian Jutaan Rupiah, Polisi Berusaha Menangkap Bos Trading Fahrenheit
"Nah di OLX itu saya ketemu (akun) si Ruhan ini, dengan pasang profil merek Honda. Dan isinya iklan-iklan mobil Honda. Terus langsung saya simpan nomornya," kata Yunita.
"Lalu saya chat WA "Mas, ini ada unitnya?" Dia jawab "Oh, ada, bu. Adanya yang unit tahun 2022. Saya di Honda MT Haryono. Main dong ke showroom kapan ada waktu,"," sambungnya, meniru perkataan Ruhan.
Baik Yunita dan Ruhan akhirnya membuat janji untuk bertemu di diler Honda MT Haryono pada keesokan harinya sekira pukul 10.00 WIB.
"Langsung saya bilang 'Yaudah, besok deh. Saya ada waktu kok hari Minggu, kosong'. "Ya udah kita janjian ya bu besok jam berapa ibu mau ke showroom? "Saya bilang "Jam 10". Ya sudah. Jam 10 saya sampai, keluarlah dia (Ruhan) dari dalam diler," tutur Yunita.
Ia melanjutkan bahwa dirinya tidak curiga dengan Ruhan selaku sales di diler tersebut saat proses pembelian mobil.
Ruhan menyambutnya secara langsung di diler untuk melihat mobil yang diinginkan Yunita.
Selain itu, Ruhan mengenakan atribut lengkap antara lain seragam, id card, hingga memberikan kartu nama kepada Yunita.
"Nggak ada kecurigaan dengan dia sama sekali. Dia baik, layani saya terus. Maksudnya nggak putus komunikasi. Saya tanya apa langsung dia jawab. Sigap," kata dia.
"Apalagi saya ketemu langsung di diler kan. Dia dengan atribut lengkap. Beda hal kalau saya ketemu dia, dia kenakan pakaian bebas. Tapi waktu itu dia pakai seragam Honda, pakai id card, kasih kartu nama ke saya. Dan keluarnya dari dalam diler, nggak saya temuin di pinggir jalan," lanjut Yunita.
Yunita kemudian diantar melihat-lihat unit Honda Brio yang pada saat itu hanya ada warna hitam dan abu tua saja di diler tersebut.
Usai melihat-lihat unit, Ruhan memberikan diskon kepadanya sebesar Rp8 juta, tetapi Yunita menginginkan diskon hingga Rp10 juta. Yunita akhirnya mendapat diskon Rp10 juta.
Saat proses pembayaran, Ruhan menyarankan Yunita untuk membayar nominal itu ke rekening supervisornya bernama Dedi.
Pembayaran transfer booking fee dilakukan ke rekening pribadi lantaran pertemuan tersebut dilakukan pada hari Minggu. Area kasir di diler Honda MT Haryono pun tutup.
Yunita akhirnya melakukan pembayaran ke rekening Dedi senilai Rp10 juta, lalu pada Senin esoknya Ruhan mengirimkan kuitansi booking fee sebagai bukti pembayaran sudah disetorkan ke kasir.
Setelah itu, Yunita kembali mentransfer uang muka atau DP sebesar Rp37 juta ke rekening orang yang berbeda atas nama Dede Yusup.
"Ruhan telepon saya, supaya unit siap dikirim Kamis, dia minta Rp30 juta untuk DP sparepart dan urus samsat, karena saya request plat. Dia menyuruh saya untuk transfer ke rekening supervisor sparepart supaya tidak bertele-tele," kata Yunita.
"Karena kalau sudah masuk ke rekening kantor, prosesnya lama. Supervisor sparepart ini dia sebut namanya Dede Yusup. Akhirnya saya setujui. Lalu yang Rp7 juta ditransfer karena sparepart sudah dipasang dan ditalangi bagian sparepart. Bukti kwitansi pun ditunjukkan ke saya," lanjutnya.
Tak sampai situ, Yunita juga kembali mengirimkan uang sebesar Rp134 juta untuk pelunasan ke rekening diler Honda MT Haryono.
Setelah mentransfer dengan nominal itu, Ruhan tidak dapat dihubungi dan menghilang begitu saja. Yunita mengaku telah menghubungi diler tersebut.
Usai mendapat penjelasan dari pihak Honda MT Haryono, Yunita merasa kecewa.
"Pihak Honda MT Haryono mengatakan bahwa Ruhan bukan sales mereka. Dia baru training dua minggu. ID card di leher palsu, kartu nama cetak sendiri," kata dia.
"Bagaimana bisa ini terjadi di dalam dealer resmi? kemudian masalah surat pemesanan kendaraan (SPK) itu palsu yang saya bawa pulang dari dealer. Bagaimana ini bisa terjadi?," sambung Yunita.
"Mengenai data diri sales penipu yang diberikan kepada saya, yaitu KTP, KK, NPWP, saat saya cek ke Dukcapil tidak terdaftar. Bagaimana proses rekrutmennya?" lanjutnya.
Yunita menuturkan saat ini dirinya menyerahkan kasus tersebut kepada pihak Kepolisian dan BPKN (Badan Perlindungan Konsumen Nasional).
Ia juga menunggu refund atau pengembalian uang Rp134 juta yang dijanjikan pihak diler Honda MT Haryono pada Jumat (18/3/2022). (M31)