Virus Corona
Kekerasan pada Anak di Rumah Meningkat Pesat Selama Pandemi Covid-19
Kekerasan pada anak adalah segala bentuk perlakuan yang bersifat menyakiti, baik berupa verbal, fisik, emosional, atau eksploitasi dan penelantaran.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung dua tahun lebih tak hanya berdampak pada kesehatan, tapi juga membuat kekerasan terhadap anak meningkat.
Kekerasan pada anak adalah segala bentuk perlakuan yang bersifat menyakiti, baik berupa verbal, fisik, emosional, atau eksploitasi dan penelantaran.
Beberapa tindakan di atas berpotensi menganggu pertumbuhan, perkembangan dan kesehatan, serta kelangsungan hidup seorang anak.
Baca juga: Setelah Buka dan Tonton Langsung Balapan MotoGP Mandalika, Jokowi Bakal Langsung Terbang ke Bali
Hal ini disampaikan oleh Ahli Tumbuh Kembang dan Pediatri SosialDr Eva Devita Harmoniati Sp A (K).
Kekerasan pada anak menurutnya harus menjadi perhatian.
"Karena semakin lama angkanya semakin meningkat, walaupun sebelumnya angka tercatat belum angka sebenarnya."
Baca juga: Haris Azhar-Fatia Jadi Tersangka, Jubir Luhut: Jangan Terus Berlindung di Balik Jubah Pejuang HAM
"Ada fenomena seperti gunung es. Terlaporkan, tercatatkan hanya sebagian kecil saja," ungkapnya pada talkshow di Instagram IDAI, dilansir Tribunnews, MInggu (20/3/2022).
Menurut data, pada 2021, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) melaporkan angka kekerasan pada anak mencapai 14.571 kasus kekerasan.
Dan sebanyak 45,1 persen kekerasan yang diterima oleh anak adalah kekerasan seksual. Sehingga saat pandemi, kasus kekerasan pada anak justru malah semakin meningkat.
Baca juga: Jokpro Dukung Jokowi Jabat Tiga Periode tapi Harus Tetap Lewat Pemilu 2024
"Jadi ketika pandemi kita berharap anak-anak di rumah, kekerasan menurun. Justru malah meningkat."
"Nah, itu yang musti jadi perhatian bersama," ucapnya. (Aisyah Nursyamsi)