Perang Rusia Ukraina
2.500 Mayat Tentara Rusia Diangkut dari Ukraina dengan Kereta Api Pada Malam Hari
Militer Ukraina mengatakan bahwa lebih dari 14.000 tentara Kremlin telah tewas sejak invasi Rusia pada 24 Februari.
Penulis: Dian Anditya Mutiara | Editor: Dian Anditya Mutiara
Sabtu malam ada lebih banyak penembakan di selatan kota.
Rudal Kinzhal Rusia melengkapi pesawat tempur (dailymail.co.uk)
Ada juga laporan bahwa tim pengintai Rusia, yang dikirim untuk menemukan target militer untuk diserang, telah ditemukan di sana.
Seperti diketahui untuk pertama kalinya Rusia melepaskan rudal hipersonik Kinzhal yang berkemampuan nuklir dan tak terhentikan, Jumat (18/3/2022),
Demikian diungkapkan Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Mayor Jenderal Rusia Igor Konashenkov, Sabtu (19/3/2022), dikutip dari dailymail.co.uk.
Rudal Kinzhal katanya menghancurkan tempat penyimpanan senjata di bagian barat Ukraina.
Rudal Kh-47M2 Kinzhal Rusia adalah rudal udara ke darat, hipersonik aero balistik yang berkemampuan nuklir.
Rudal ini sulit dihentikan dan dianggap Putin senjata paling ideal yang pernah ada di dunia militer.
Rusia mengakui belum pernah menggunakan senjata presisi tinggi dalam pertempuran.
Namun kantor berita Rusia, RIA Novosti mengatakan penggunaan rudal Kinzhal adalah penggunaan pertama senjata hipersonik, selama konflik di Ukraina.
Moskow mengklaim Kinzhal atau Belati, dipastikan tak terbendung oleh pertahanan udara senjata Barat apapun saat ini.
Rudal Kinzhal yang memiliki jangkauan 1.250 mil ini memiliki kemampuan nuklir.
"Sistem rudal penerbangan Kinzhal dengan rudal aeroballistik hipersonik menghancurkan gudang bawah tanah besar yang berisi rudal dan amunisi penerbangan di desa Deliatyn di wilayah Ivano-Frankivsk," ujar Mayor Jenderal Rusia Igor Konashenkov.
Konashenkov juga mengatakan bahwa pasukan Rusia menggunakan sistem rudal anti-kapal Bastion untuk menyerang fasilitas militer Ukraina di dekat pelabuhan Laut Hitam Odesa.
Rudal Kinzhal adalah salah satu dari serangkaian senjata baru yang diungkapkan Putin dalam pidato kenegaraannya pada tahun 2018, meskipun ada laporan tentang penggunaannya, sebelum itu.
Pada Juni tahun lalu, Rusia melakukan unjuk kekuatan militer besar-besaran untuk mengejek pasukan Inggris di Mediterania timur.
Pesawat tempur supersonik MiG-31K yang membawa Kinzhal hipersonik dikerahkan dalam latihan dari pangkalan udara Putin di Suriah.
Laporan di media pemerintah Rusia memperjelas bahwa latihan itu secara khusus dijadwalkan bertepatan dengan pengerahan kelompok penyerang Angkatan Laut Kerajaan Inggris yang dipimpin oleh kapal induk HMS Queen Elizabeth.
Hari ini, Kementerian Pertahanan Rusia juga mengatakan telah mengerahkan rudal pantai Bastion di pusat-pusat intelijen elektronik di wilayah Odessa.
Pada Desember 2021, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu mengumumkan kemunculan resimen penerbangan terpisah yang dipersenjatai dengan pesawat MiG-31K dengan rudal hipersonik Kinzhal.
Sebelumnya Putin mengatakan bahwa negara itu mulai membuat senjata hipersonik sebagai tanggapan atas penyebaran sistem pertahanan rudal strategis AS.
Kremlin mengklaim Rudal Kimzhal dapat mencapai kecepatan Mach 10 (10 kali kecepatan suara), dan memiliki jangkauan lebih dari 1.250 mil.
Putin sebelumnya menggambarkannya eudal itu sebagai 'senjata yang ideal'.
Kemungkinan karena kemampuannya untuk melakukan manuver mengelak dari pertahanan udara lawan, di semua tahap jalur penerbangannya.
Rudal tersebut dapat membawa senjata konvensional dan hulu ledak nuklir.
Juga dapat diluncurkan dari jet tempur pembom Tu-22M3 atau jet pencegat MiG-31K.
Kinzhal mulai beroperasi pada Desember 2017, dan secara resmi diresmikan oleh Vladimir Putin dalam pidato kenegaraannya pada tahun 2018.
Namun, ada juga laporan tentang penggunaannya di Suriah pada tahun 2016 dalam pertempuran untuk Aleppo.
Kala itu terjadi pemboman perang paling intens dan mengakibatkan ratusan kematian warga sipil.
Rusia mengatakan bahwa rudal itu dirancang untuk menyerang kapal perang NATO yang merupakan ancaman bagi sistem rudal Moskow.
Serta untuk menghancurkan sistem pertahanan rudal NATO.
Baca juga: Kejam, Tank Rusia Bom Pria Tua yang Berjalan Kaki di Kota Pelabuhan Mauripol Ukraina
Rusia meyakini rudal Kinzhal mampu mengatasi sistem pertahanan udara atau rudal AS yang diketahui atau sedang dikembangkan.
Pejabat pertahanan Ukraina belum mengomentari klaim Rusia.
Deliatyn, sebuah desa yang indah di kaki pegunungan Carpathian yang indah, terletak di luar kota Ivano-Frankivsk menjadi sasaran pertama Kinzhal.
Wilayah Ivano-Frankivsk berbagi perbatasan sepanjang 30 mil dengan anggota NATO Rumania.
Sejak invasi Putin pada 24 Februari, sebagian besar pertempuran telah terjadi di timur Ukraina yang lebih dekat ke Rusia.
Pasukan Moskow berjuang untuk membuat keuntungan signifikan lebih jauh ke Ukraina.
Namun, dalam beberapa hari terakhir ada tanda-tanda lebih banyak serangan di sebelah barat.
Dengan satu orang tewas semalam dalam serangan rudal di dekat Lviv.(bum)
Sumber: BBC