Berita Nasional
Penghapusan HET Sebabkan Harga Minyak Goreng Meroket, Lutfi Mengaku Hanya Ikuti Arahan Jokowi
Lutfi mengaku kebijakan mencabut ketentuaan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng kemasan sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA--Di Tengah kelangkaan minyak goreng, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhamad Lutfi membuat keputusan mengejutkan dengan mencabutperaturan Harga Eceren Tertinggi - HET minyak goreng.
Sebelumnya, pemerintah pusat sempat menetapkan HET minyak goreng kemasan sederhana dengan harga Rp13.500 per liter, dan minyak goreng kemasan premium Rp14.000 per liter.
Kebijakan ini menyebabkan stok minyak goreng di supermarket maupun minimarket langka.
Kini, aturan tersebut dicabut dan harganya kembali normal atau menjadi mahal karena terkait penetapan harga minyak goreng itu diserahkan pada mekanisme pasar.
Baca juga: Mendag Mengaku Tak Bisa Lawan Mafia Minyak Goreng, Said Didu: Pemerintah Sekarang di Tangan Cukong
Pasalnya, semenjak HET dicabut, minyak goreng bermunculan di minimarket namun harganya naik drastis.
Sehari setelah pemerintah mencabut aturan mengenai harga eceran tertinggi (HET), minyak goreng yang biasany sulit ditemukan di gerai mini market, kini mendadak muncul.
Tak hanya kemunculannya yang membuat kaget masyarakat, harga minyak goreng kemasan yang kini juga turut melambung tinggi.
Pantauan Warta Kota di sebuah mini market kawasan Tambun Selatan, harga berbagai minyak goreng kemasan ukuran 2 liter kini dipatok Rp48.200-49.600, atau berkisar Rp24.000 per liter.
Seorang warga bernama Jeni (43) mempertanyakan kemunculan minyak goreng kemasan di mini market tersebut pasca pemerintah mencabut aturan HET.
Baca juga: Pasokan Minyak Goreng Tetap Langka di Minimarket, Konsumen Anggap Pemerintah tak Becus
"Dulu pas harga Rp14.000-16.000 per liter, saya enggak pernah tuh liat minyak goreng di rak. Sekarang tiba-tiba muncul, stoknya banyak lagi," kata Jeni di lokasi, Kamis (17/3/2022).
Ia juga tak habis pikir terhadap harga yang kini diberlakukan terhadap minyak goreng kemasan.
"Ini sih naiknya nyaris 2 kali lipat ya. Sekarang yang 2 liter harganya jadi hampir Rp50.000. Giliran naik, semuanya pada ngeluarin barang, mendadak enggak langka lagi," ungkapnya.
Sementara itu, harga minyak kemasan premium ukuran dua liter di salah satu supermaket di Kabupaten Bandung Barat (KBB) bahkan menyentuh harga Rp50 ribu dengan stok yang sangat melimpah.
Kendati demikian, warga masih tetap membeli minyak tersebut meskipun dinilai sangat memberatkan .
"Iya saya sudah tahu (harga minyak kemasan mahal, itu sangat memberatkan sekali,sekarang harganya sangat tinggi-tinggi," kata salah seorang warga.
Baca juga: Isu IKN, Penundaan Pemilu Hingga Minyak Goreng Dimanfaatkan Kelompok Radikal? Ini Penjelasan Aktivis