Ibu Kota Pindah

Ridwan Kamil Bawa Air dari Situs Sumur Binong untuk IKN Nusantara, Ini Sejarahnya

Salah satu air yang dibawa Gubernur Ridwan Kamil dari Situs Sumur Binong dibawa ke Ibu Kota Negara di Penajam Paser Utara

Wartakotalive/Joko Supriyanto
tanah dari Sumur Binong diambil untuk Ibu Kota Nusantara 

Aturan mengunjungi Sumur Binong sendiri setelah Madinah dipercaya menjadi kuncen, pasca ibunya meninggal dunia beberapa tahun lalu pun diperketat.

Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya YouTuber menyesatkan.

Oleh karena itu, warga setempat dan dirinya pun memasang aturan agar siapapun yang mengunjungi Sumur Binong itu harus mendapatkan izin, serta dilarang untuk mengambil gambar maupun video di area lokasi. 

Sebab menurut Madinah, beberapa kali ia kecolongan para YouTuber tanpa izin yang masuk ke area Sumur Binong itu.

Yang disesalkan oleh Madinah, informasi yang disampaikan justru dianggap menyesatkan yang justru akan menciderai sejarah yang ada.

"Dulu pernah kita kecolongan mereka masuk enggak awalnya minta izin mau ambil gambar video terus enggak diizinin lalu mereka masuk sendiri tanpa izin. Bikin konten kaya kerasukan kerasukan yang ngebodohin orang," ujarnya.

Dengan adanya konten-konten seperti itu, maka tentunya sejarah dari Sumur Binong sendiri akan rusak. Maka dari itu, dirinya pun saat ini lebih memperketat pengunjung yang datang. Hal ini untuk menjaga kesakralan dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab

IKN Nusantara 

Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bekasi, Deded mengatakan jika mata air dari Sumur Binong memang sempat dibawa ke IKN Nusantara beberapa waktu lalu.

Hal ini dilakukan sesuai arahan dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

"Saya mengambil yang dari Sumur Binong, yang di Jatirangga air dan tanahnya, Hari Jumat jam 9 diambil oleh orang Provinsi, itu disatukan dibawa ke IKN itu arahan dari pak Gubernur seperti itu informasinya," kata Deded.

Saat itu, Deded mengaku membawa sebanyak 1,5 liter air dan tanah sebanyak 1 kilogram.

Dipilihnya Sumur Binong dari mata air lainnya di Jatirangga, karena memang Sumur Binong sering digunakan acara-acara tertentu seperti muludan. 

"Saya pilih satu acak saja. Kebetulan sumur binong itu sering di pakai ritual itu, kalah muludan itu pakai ritual mandi tujuh sumur itu, salah satunya di Sumur Binong itu," ujarnya.

Mengenai sejarah, hingga saat ini menurut Deded juga ada cerita yang benar pas.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved