Ibu Kota Pindah
Ridwan Kamil Bawa Air dari Situs Sumur Binong untuk IKN Nusantara, Ini Sejarahnya
Salah satu air yang dibawa Gubernur Ridwan Kamil dari Situs Sumur Binong dibawa ke Ibu Kota Negara di Penajam Paser Utara
Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Dian Anditya Mutiara
Bagi yang ingin datang ke area sakral ini, terlebih dahulu harus meminta izin kepada Madinah (32) sebagai kuncen di Sumur Binong itu.

Saat ditemui oleh Tribunbekasi.com, pria yang akrab dikenal sebagai Pak Kembar ini enggan menceritakan sejarah terkait sumur Binong itu.
Bahkan dirinya pun tidak membenarkan atau menyalahkan terkait sejarah-sejarah yang beredar luas di kalangan masyarakat
"Kalau tentang sejarahnya hampura (mohon maaf) saya enggak mau ngomong tentang kesitu takut kesalahan. Karena kan warga sini tahunya sumur ini udah sakral aja," kata Madinah ditemui beberapa waktu lalu.
Keberadaan Sumur Binong sendiri diungkapkan oleh Madinah memang sudah banyak yang mengenal. Bahkan ia juga tak menampik ada beberapa warga yang datang ke tempat itu.
Kedatangan pun bermacam-macam keperluan.
Biasanya, warga yang datang untuk mengambil air hingga mandi di area sumber mata air itu.
Dibiarkan Alami
Kondisi Sumur Binong sendiri memang dibiarkan asri dan alami tanpa adanya pemugaran di area sumber mata air itu.
Hal ini diungkapkan oleh Madinah memang sengaja dilakukan, agar kondisinya seperti itu dari zaman ke zaman tanpa ada perubahan.
Perubahan hanya dilakukan pada area jalan yang dulu hanya tanah merah, kini sudah di semen.
Hal ini bertujuan agar warga yang datang lebih mudah untuk menuju ke sumber mata air itu.
Oleh karena itu rencana pemugaran pun selalu ditolak warga sekitar.
"Kalo pemugaran mah kita nolak, sampe prasastinya aja ditaro disono (di depan). pengen alami lah, kalo jalanan mah wajar," katanya.
YouTuber Menyesatkan