Berita Nasional
Dapat Pesan WA dari Putera Mahkota, Luhut Gercep Kirim Utusan ke Saudi Tinjaklanjuti Investasi IKN
Menurut Luhut, Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman sangat progresif melakukan investasi di IKN.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan terus menjajaki peluang kerja sama dengan sejumlah pihak demi mendapatkan duit untuk biaya pembangunan Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur.
Salah satu penjajakan telah dilakukan Luhut dengan pihak Arab Saudi.
Bahkan, Luhut mengaku Arab Saudi sangat antusiasi untuk berinvestasi di IKN.
Sampai-sampai, putera mahkota kerajaan Arab Saudi mengirimkan pesan WhatsApp kepadanya menanyakan kelanjutan kabar rencana kerja sama itu.
Baca juga: Luhut Klaim 110 Juta Rakyat Ingin Pemilu 2024 Ditunda, Puan Maharani: Kami Punya Big Data Juga
Baca juga: Ridwan Kamil Bawa Air dari Situs Sumur Binong untuk IKN Nusantara, Ini Sejarahnya
Luhut pun segera merespon dengan mengirim tim ke Arab Saudi untuk menindaklanjuti penjajakan investasi di proyek ibu kota negara (IKN) Nusantara.
Menurut Luhut, Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman sangat progresif melakukan investasi di IKN.
“Bicara terus ini, intensif sekali. Crown prince-nya (Putra Mahkota) juga sangat progresif. Dia sampai text (kirim pesan ke) saya, WA saya sampai mana progresnya itu,” kata Luhut sebagaimana dikutip dari Antara, Kamis (17/3/2022).
Luhut mengatakan, tim khusus yang dikirim ke Arab Saudi ditugaskan untuk memetakan peta peluang kerja sama investasi Arab Saudi dan Indonesia di IKN, termasuk terkait nilai investasinya.
Baca juga: Andika Hazrumy Serahkan Tanah dari Wilayah Baduy kepada Jokowi saat Dilakukan Ritual Kendi Nusantara
Setelah pada awal Maret, Luhut mendapatkan komitmen dari Putera Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman untuk ikut berkontribusi pada pembangunan IKN Nusantara.
Baca Juga: Ingin Pemilu Ditunda, Luhut Pertanyakan Alasan Jokowi Harus Turun: Kami Capek Dengar Istilah Kadrun
Dalam keterangannya, Luhut juga menjelaskan perihal mundurnya Softbank dari proyek IKN. Ia mengatakan, Vision Fund milik Softbank kolaps, padahal dananya berasal dari Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA).
Baca juga: Misteri Tanah yang Dibawa Ganjar ke IKN, Diambil dari Gunung Pusatnya Dunia, Dapat Arahan Sesepuh
Oleh karena itu Luhut berharap, Indonesia bisa mendapat aliran modal dari UEA dan Arab Saudi tanpa melalui Softbank.
Pemerintah Indonesia sendiri, lanjut Luhut, sudah mendapatkan komitmen sebesar 20 miliar dolar AS dari UEA melalui Indonesia Investment Authority (INA).
“Jadi Softbank bikin Vision Fund, 100 miliar dolar AS. Seharusnya kan itu masuk dari Abu Dhabi dan Arab Saudi. Karena dia punya masalah, Vision Fund-nya kolaps, nggak jadi, nggak masuk kita,” ujarnya.
Baca juga: Politisi PDIP Sesali Anies Bawa Tanah Kampung Akuarium ke IKN Nusantara, Seharusnya Tanah Gusuran
“Sekarang kita harapkan Vision Fund dari Abu Dhabi dan Saudi itu bisa masuk, nggak usah lewat Softbank lagi,” katanya.
Artikel ini tayang di Kompas.tv