Lifestyle
Tiap Generasi Punya Cara Membeli Minyak Goreng, Kemasan Juga Berubah, Anda yang Mana?
Tiap generasi memiliki ciri tersendiri. Bahkan termasuk jenis kemasan minyak goreng.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Tiap generasi memiliki ciri tersendiri. Bahkan termasuk jenis kemasan minyak goreng.
Generasi pendahulu, tidak mengenal atau belum tren membeli minyak goreng dalam kemasan.
Membeli minyak goreng saat itu banyak membawa wadah yang dibawa dari rumah.
Pemilik warung membeli minyak goreng dalam kaleng besar, lalu ketika ada pembeli minyak goreng akan dituang menggunakan literan. Ada satu liter (1000 ml), atau ukuran seperempat liter (250 ml).
Tahun berganti, kebiasaan itupun memudar.
Baca juga: Minyak Goreng Langka, Polda Metro Jaya dan Pemprov DKI Kunjungi Produsen di Tanjung Priok
Pembeli sudah jarang membawa wadah sendiri sehingga penjual pun menjual minyak goreng yang dimasukan dalam plastik kiloan tanpa merek lalu diikat dengan karet.
Belakangan minyak goreng curah yang menggunakan plastik semakin berkurang dan diganti dengan plastik kemasan dan botol.
Seiring kesadaran masyarakat terhadap lingkungan, ada golongan masyarakat yang 'rewel' akan penggunaan plastik. Mereka memilih kemasan plastik yang ramah lingkungan.
Mengingat sampah plastik yang sulit diurai dan menumpuk di tempat pembuangan akhir.
Baca juga: Pemprov DKI Wajibkan Produsen Penuhi 350 ribu Liter Minyak Goreng Murah per Bulan
Menyadari adanya golongan masyarakat yang menginginkan kemasan yang ramah lingkungan, di tengah kelangkaan minyak goreng, PT Bina Karya Prima meluncurkan kemasan ramah lingkungan untuk produk minyak goreng Tropical.
Dijelaskan oleh Aristo Kristandyo, Senior VP Marketing PT Bina Karya Prima, di setiap generasi ada inovasi yang dihadirkan.
Bermula saat masyarakat masih membeli minyak goreng curah dalam kantong plastik yang diikat, lalu akhirnya hadir dengan kemasan minyak goreng isi ulang.
"Kemasan botol ramah lingkungan ini, sekaligus mengajak semua kalangan termasuk anak anak untuk membuang sampah sesuai jenisnya pada tempatnya," ujarnya.

Hasil sensus penduduk 2020 dari Biro Pusat Statistik (BPS) menunjukkan mayoritas penduduk Indonesia didominasi 27.94 persen oleh Generasi Z dan 25.84 persen oleh Generasi Milenial.
"Dua generasi ini adalah Jantung Hati kita yang akan menjadi penerus kelanjutan detak Jantung Bumi dalam hal menjaga lingkungan hidup,” tutur Aristo saat meluncurkan kampanye Tropical Generasi Peduli, Selasa (15/3/2022).