Berita Jakarta
PDI P Protes soal Tanah Kampung Akuarium yang Dibawa Anies ke IKN, Harusnya Tanah dari Kota Tua
Menurut Gembong Warsono, tanah yang diambil Anies di Kampung Akarium untuk di bawa ke IKN tidak tepat.
Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Feryanto Hadi
Kendati demikian, dirinya berharap nantinya pembangunan IKN akan memberikan kemajuan dan kebahagiaan bagi semua khususnya rakyat kebanyakan.
"Tanah yang diantarkan ke lahan yang akan dibangun kota baru dan menjadi ibu kota negara itu, kata dia, diharapkan jadi kota yang mencerminkan cita-cita mendasar Republik Indonesia," tambah dia.
Kembalinya kehidupan masyarakat di Kampung Akuarium, kata dia, menjadi simbol atas kembalinya cita-cita dasar pendirian Republik Indonesia yaitu melindungi setiap tumpah darah dan untuk menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Ganjar rahasiakan ambil tanah darimana
Sama seperti gubernur lainnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga datang membawa air dan tanah dari Jawa Tengah.
"Air dan tanah yang diminta presiden sudah saya bawa. Dari mana air dan tanah itu saya ambil, ya rahasia," candanya saat ditanya awak media begitu tiba di Balikpapan, Minggu.
Meski merahasiakan lokasi pengambilan air dan tanah yang dibawanya, Ganjar menerangkan bahwa dua benda itu diambil dari sejumlah gunung yang diyakini menjadi puser bumi atau pusatnya dunia. Lokasi pengambilan air dan tanah itu juga dikonsultasikan Ganjar pada para sesepuh Jawa.
Baca juga: Presiden Jokowi dan Ibu Iriana Tiba di Kalimantan Timur untuk Menuju ke Titik Nol Kilometer IKN
"Jawa Tengah itu ada beberapa lokasi yang dikenal sebagai puser bumi. Jadi pusatnya bumi itu ada di Jawa Tengah, lokasi yang jadi pusat kebudayaan, ada peninggalan leluhur dan lainnya. Ya orangtua kan lebih paham, makanya kemudian tanah dan air dari lokasi itulah yang saya bawa," terangnya.
Lebih lanjut Ganjar mengatakan, permintaan Presiden Jokowi kepada 33 gubernur membawa tanah dan air ke IKN penuh makna.
Tanah dan air yang dibawa merupakan simbol persatuan dan kesatuan.
"Intinya ada dua hal, pertama secara simbolik, ini tanah air. Ada tanah dan air. Saya yakin betul karena pak Jokowi banyak filosofi, maka ia meminta berkumpullah seluruh gubernur membawa tanah air. Ada persatuan, ada kontribusi secara visual," jelasnya.
Selain itu, ini bentuk kontribusi dari seluruh daerah di Indonesia, bahwa IKN itu bukan hanya proyek orang perorang, pejabat atau mereka yang ada di pusat pemerintahan.
Namun, kata Ganjar, dengan dimintanya gubernur datang membawa tanah dan air ke IKN, menunjukkan IKN adalah proyek bersama anak bangsa.
"Ini dukungan kolektif yang ditunjukkan seluruh daerah di Indonesia. Hari ini, 33 gubernur datang, membawa pesan kebersamaan untuk membangun IKN. Mudah-mudahan ini menjadi spirit Keindonesiaan kita," ucapnya.