Berita Regional
Ganjar Bawa Tanah dan Air dari Gunung di Jateng yang jadi Pusat Dunia, Tak Perduli Dibilang Klenik
Ganjar membawa air dan tanah yang diambil dari sejumlah gunung yang diyakini menjadi puser bumi atau pusatnya dunia.
"Hari ini, 33 gubernur datang, membawa pesan kebersamaan untuk membangun IKN."
"Mudah-mudahan ini menjadi spirit keindonesiaan kita," pungkas Ganjar.
Gubernur Khofifah Bawa Air dan Tanah dari Majapahit
Diwartakan Surya.co.id, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa melakukan prosesi Mendhet Tirto lan Siti untuk dibawa ke IKN baru Indonesia.
Air dan tanah tersebut, kata Khofifah, diambil di sumber mata air Banyu Panguripan di Desa Pakis, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Sabtu (12/3/2022).
Khofifah menyampaikan bahwa air dan tanah dari Bumi Majapahit ini memiliki nilai sejarah yang cukup besar.
Di mana 'Nusantara' merupakan bagian dari Sumpah Palapa yang diikrarkan oleh Mahapatih Gajah Mada.
Dari berbagai referensi, Khofifah menyampaikan bahwa Nusa mengandung arti Pulau kemudian Antara artinya luar.
Jika disimpulkan, Nusantara adalah sebaran dari pulau-pulau yang berjumlah banyak namun bisa dipersatukan oleh Kerajaan Majapahit.
"Sebelum pulau-pulau dipersatukan oleh Majapahit, Mahapatih Gajah Mada melakukan puasa."
Baca juga: Pertemuan Cak Imin dengan Anggota KPU-Bawaslu Dinilai Memalukan, Ray Rangkuti Pertanyakan soal Etika
"Amukti Palapa dalam Sumpah Palapa merupakan bagian yang begitu kuat di mana tekad dari Mahapatih Gajah Mada mempersatukan banyak pulau ke dalam Nusantara," jelas Khofifah.
"Seperti yang dituangkan Mpu Prapanca di Buku Negarakertagama, juga dikuatkan dengan Buku Sutasoma karya Mpu Tantular tertulis Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa," lanjut Khofifah.
Untuk itu, dirinya bersama Bupati dan Wali Kota Mojokerto dan para budayawan, sejarawan, juga tokoh adat serta cendikiawan membawa air dan tanah dari Bumi Majapahit ke IKN.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Ganjar Pranowo Bawa Tanah & Air dari Gunung yang Disebut Puser Bumi ke IKN, Jawabnya Dituduh Klenik