Berita Nasional

Ruhut Serang Ibas karena Salurkan Minyak Goreng, Yan Harahap: Aneh, Bantu Rakyat Malah Dicerca

Yan Harahap mengaku heran dengan tingkat Ruhut dan orang-orang lain yang mearuh prasangka buruk terhadap Ibas.

Editor: Feryanto Hadi
Ist
Ketua Fraksi Partai Demokrat (FPD) DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono 

"Bukan kah harusnya Ruhut atau siapa pun itu ikut senang ada rakyat yg terbantu? Kok malah mencerca dgn tuduhan negatif?"

Yan juga menanggapi soal adanya tudingan penimbunan minyak goreng yang dilakukan Ibas.

Ia menilai, tudingan itu tak masuk akal dan hanya kerjaan lawan politik yang niatnya untuk menjatuhkan.

"Beliau (Ibas) kan anggota DPR RI Komisi VI yang bermitra dengan BUMN, tentu beliau dan timnya bekerja keras untuk mendapatkan dan membeli minyak goreng demi membantu kesulitan rakyat."

"Bisa saja beliau beli dengan hatga mahal dan menjualnya sesuai HET. Nah harga sisanya kan beliau subsidi. Kan rakyat benar-benar terbantu. Karena Ibas itu selalu berpikir harapan rakyat adalah perjuangan Demokrat, maka disaat rakyat berharap mendapatkan minyak goreng dengan harga wajar, Ibas memperjuangkannya dengan segala daya upaya," jelasnya

Sebelumnya, dalam kunjungannya ke dapil di masa reses, Ibas mengaku masih menemukan harga bahan pokok yang mahal termasuk minyak goreng.

Maka dari itu, ia menyalurkan minyak goreng dengan tujuan untuk meringankan beban masyarakat.

"Ini adalah realitas kejadian yang kita temui di Kabupaten Ngawi ketika kami melakukan reses DPR RI. Kita serap aspirasi masyarakat tidak hanya dari pemberitaan, tapi kita melihat langsung di lapangan bahwa benar mereka merasa kesulitan dan mengeluhkan mahalnya harga kebutuhan pokok, seperti kedelai, lombok (cabai), daging, dan yang paling gaduh adalah minyak goreng," kata Ibas dalam keterangan tertulis, Rabu (9/3/2022).

Baca juga: Ibas Soroti Kenaikan Harga Kedelai, Minta Pemerintahan Jokowi Dengarkan Keresahan Rakyat

Ibas lantas melakukan kegiatan dengan menjual 16 ribu liter minyak goreng kepada masyarakat dengan harga Rp 11.500 per liter, sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

Ibas heran kebijakan HET yang telah ditentukan pemerintah tidak terealisasi dengan baik. Dia bahkan menemukan masih adanya harga minyak Rp 90 ribu per liter.

"Akan tetapi, realitasnya masyarakat masih harus membeli minyak goreng dengan harga yang lebih dari itu, bisa sampai 20 ribu hingga 30 ribu, bahkan ada yang sampai 90 ribu per liter. Kenaikan harga bahan pokok ini tentu menyulitkan masyarakat," ujarnya.

Anggota Komisi VI DPR itu mendorong pemerintah pusat dan daerah hingga dinas terkait tanggap menangani kelangkaan minyak tanah ini. Dia memastikan akan terus menyalurkan aspirasi masyarakat kepada pemerintah agar persoalan minyak goreng menemukan solusi.

"Saya menyambut baik atas segala aksi nyata para produsen, pemerintah pusat dan daerah dalam menyikapi tantangan ini. Kami sebagai wakil rakyat akan terus menyampaikan aspirasi ini ke pemerintah untuk dicarikan solusi cepat dan terbaiknya," tutur Ibas.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved