Pencemaran Batu Bara

Pencemaran Batu Bara, Warga Marunda yang Terdampak ISPA Meningkat Pada Oktober 2021

Menurut penghuni Klaster A Rusun Marunda itu pencemaran abu batu bara yang menimpa warga bukan omong kosong belaka.

TRIBUNKALTIM.CO/CAHYO WICAKSONO PUTRO
Bekas aktivitas tambang ilegal di Bukit Soeharto, Kalimantan Timur. Aktivitas ilegal utamanya penambangan batu bara ilegal sudah marak di Tahura Bukit Soeharto. Bukan tahun ini saja apalagi semenjak ada wacana pemindahan ibu kota Indonesia. Menggeliatnya kegiatan pertambangan batu bara ilegal di Bukit Soeharto ini sudah sejak lama, terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Warga Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, yang terdampak infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) akibat pencemaran batu bara, mengalami peningkatan pada bulan Oktober 2021 silam. 

Seorang warga, Didi menceritakan dirinya tidak mengetahui jumlah pasti warga yang terdampak pencemaran abu batu bara di kawasan Marunda. 

Hanya saja berdasarkan data dari puskesmas setempat yang diperoleh, jumlah warga yang menderita ISPA mengalami peningkatan. 

“Ada peningkatan signifikan ISPA di bulan Oktober 2021 yang ditengarai akiibat debu batu bara di sekitarnya,” tuturnya, Minggu (13/3/2022). 

Didi menceritakan sejumlah warga maupun anak-anak yang berada di Rusun Marunda terdampak pencemaran abu batu bara. 

“Kalau untuk warga yang terdampak ya semua terdampak. Ada beberapa anak maupun warga yang batuk, gatel-gatel, sesak nafas. Kan yang pasti ISPA itu nggak hari itu ketahuannya,” ujarnya.

Baca juga: Pengelola Rusun Marunda Bersama Dinas Lingkungan Hidup akan Menelusuri Sumber dari Debu Batu Bara

Menurut penghuni Klaster A Rusun Marunda itu pencemaran abu batu bara yang menimpa warga bukan omong kosong belaka. 

Apalagi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sudah melakukan investigas terkait apa yang diderita warga sekitar Marunda akibat dari pencemaran abu batu bara. 

Baca juga: KPAI Kecam Pencemaran Batu Bara di Marunda yang Sangat Meresahkan, Bisa Fatal bagi Anak

“Kalau saya lihat memang ada dan penemuan dari KPAI jelas, mereka sudah investigasi dan sudah lihat secara langsung. Jadi kami bukan beropini,” tutur Didi. 

Didi menceritakan sejauh ini sudah dilakukan sejumlah pertemuan dengan pihak terkait. Hanya saja belum ada hasil yang signifikan dan solusi dari permasalahan tersebut.

Baca juga: Pencemaran Batu Bara Bikin Anak Gatal-Gatal dan Susah Tidur, KPAI Desak Pemprov DKI Bertindak

“Kita sudah bersurat terkait pencemaran debu batu bara di wilayah Rusun Marunda dan sekitar, pernah juga dialog sama lurah camat tapi hasilnya menurut kami nggak memuaskan,” tuturnya.

Didi menambahkan pihaknya juga akan melakukan aksi unjuk rasa di Kementerian Perhubungan pada Senin (14/3/2022).

Hal itu untuk menuntut agar KSOP Marunda ditindak.  

Baca juga: Warga Keluhkan Pencemaran Batu Bara, KSOP Marunda Pastikan Bukan dari Pelabuhan

“Aksi di Kemenhub besok minta KSOP dievaluasi kinerjanya bahkan harus dicopot karena kelalaian regulator jalankan regulasi,” tuturnya. 

Menurut Didi, KSOP Marunda dinilai tidak ada melakukan tugasnya dengan maksimal hingga terjadi pembiaran dari aktivitas bongkar muat di lingkungan PT KCN. 

“KSOP kan regulator Pelabuhan Marunda yang harusnya jalankan fungsi pengawasan operasi, kan bisa hentikan sementara aktivitas bongkar muat KCN tapi nggak dilakukan,” ujarnya. (jhs)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved