Minyak Goreng

Persoalan Minyak Goreng tak Juga Beres, Muhammad Lutfi Anjurkan Masyarakat tak Memborong

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi minta masyarakat tak panic buying terhadap komoditas minyak goreng.

Editor: Valentino Verry
istimewa
Menteri perdagangan, Muhammad Lutfi, minta ibu-ibu untuk tak panic buying pada komoditas minyak goreng. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Tak mudah tampaknya mengatasi kemelut harga dan pasokan minyak goreng di Indonesia.

Ini dibuktikan dengan berbagai kebijakan dari Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi, yang hingga kini belum bisa mengatasi komoditas itu.

Masyarakat hingga kini tetap sulit mendapat minyak goreng murah sesuai yang ditetapkan pemerintah, Rp 14.000 per liter.

Baca juga: Wulan Guritno Perankan Perempuan Amnesia di Film The Other Side, Adu Akting dengan Sandy Pradana

Lutfi mengimbau masyarakat tidak perlu melakukan pembelian minyak goreng dalam jumlah besar atau panic buying.

Lutfi mengatakan akan terus memantau ketersediaan minyak goreng sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET).

"Saya imbau masyarakat tidak perlu panic buying. Beli secukupnya," ujar Lutfi dalam keterangannya, Sabtu (12/3/2022).

Lutfi mengimbau agar masyarakat membeli sesuai kebutuhan.

Jika kebutuhan empat liter dalam satu rumah, maka tidak perlu panic buying sampai beli tiga karton.

Baca juga: Film The Other Side Siap Tayang di Bioskop, Bagi Tiket Gratis Nonton Film Sambil Belajar Investasi

Pemerintah, lanjut dia, akan menindak tegas pelaku penimbunan minyak goreng. Sebab, akan menyebabkan harga bergejolak di tengah surplusnya pasokan daerah.

 "Pemerintah saat ini terus mendorong pemerataan distribusi minyak goreng di seluruh Indonesia mengingat pasokan minyak goreng sebenarnya sudah cukup melimpah," imbuh Lutfi.Lutfi menilai panic buying akan memberikan dampak negatif dalam upaya pemerintah menjaga ketersediaan minyak goreng di pasaran.

Panic buying akan membuat produksi dan distribusi minyak goreng terus terasa kurang di pasaran.

"Bagaimana pun juga, kapasitas produksi minyak goreng kan terbatas dan tidak sebanding dengan pembelian masyarakat, apalagi kalau panic buying yang akan mengambil banyak stok di pasar," ungkap Lutfi.

Baca juga: AKBP Ferikson Alami Dua Luka Jahitan Usai Dipukul Mahasiswa Papua di Depan Kemendagri

Lutfi menyampaikan sejumlah kemungkinan yang menjadi penyebab kelangkaan minyak goreng di pasaran, seperti kebocoran untuk industri yang kemudian dijual dengan harga tidak sesuai patokan pemerintah dan adanya penyelundupan dari sejumlah oknum.

"Hasil timbunan itu bahkan dijual ke luar negeri dengan harga yang berlaku di tingkat global, ini sudah melanggar hukum," kata Lutfi.

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi sendiri telah menggelar rapat koordinasi bersama sejumlah lembaga dan pelaku usaha.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved