Gandeng Kitabisa, Kemensos Salurkan Donasi untuk Bantu Anak-anak Berkebutuhan Khusus

Donasi dari masyarakat melalui Kitabisa.com itu diberikan untuk 1 anak di Rumah Singgah Bunda Peduli dan 7 anak di Rumah Singgah Respek Peduli.

Editor: Ichwan Chasani
Dok. Humas Kemensos
Menteri Sosial Tri Rismaharini bersama CEO Kitabisa.com Alfatih Timur, saat menyambangi Rumah Singgah Respek Peduli, Jakarta Utara, Rabu (9/3/2022). 

Sebelumnya, Menteri Sosial Tri Rismaharini (Risma) telah mengunjungi Yayasan Respek Peduli Indonesia (YRPI) di Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (18/1/2022). 

Kehadiran Risma menyambangi rumah singgah itu seolah ingin memberi tahu adanya tempat hunian sementara bagi anak-anak dari daerah yang akan berobat penyakit berat di Jakarta.

Bersama Mensos Risma, CEO Kitabisa.com Alfatih Timur, menyalurkan secara simbolis donasi dari masyarakat untuk Dwi Bayu Adi Saputra (penderita kanker tulang ganas) sebesar Rp147.775.775, Rabu (9/3/2022).
Bersama Mensos Risma, CEO Kitabisa.com Alfatih Timur, menyalurkan secara simbolis donasi dari masyarakat untuk Dwi Bayu Adi Saputra (penderita kanker tulang ganas) sebesar Rp147.775.775, Rabu (9/3/2022). (Dok. Humas Kemensos)

Pengawas YRPI, Rian Putra Z. mengatakan keberadaan rumah singgah ini untuk membantu meringankan beban keluarga dari anak-anak yang sakit berat selama masa pengobatan.

Sebab meski biaya rumah sakit ditanggung BPJS Kesehatan, namun orangtua mereka juga harus mengeluarkan biaya untuk akomodasi selama di Jakarta di tengah segala keterbatasan. 

"Mereka itu untuk berobat mungkin sudah ter-cover oleh JKN atau BPJS segala macam. Cuma biaya operasional selama tinggal di Jakarta yang sebenarnya itu besar," kata Rian, di lokasi. 

Untuk itulah pengelola rumah singgah memberi bantuan berupa hunian sementara secara gratis kepada anak-anak tersebut selama di Jakarta dan segala kebutuhan lainnya secara gratis.

Mereka yang tinggal di rumah singgah menderita berbagai penyakit mulai dari kanker, gagal ginjal, jantung, hingga kerusakan fungsi hati.

"Memang di sini penyakit tertentu dan yang terpenting mereka itu ada surat keterangan penyakit tidak menular," kata Rian.

Rian berharap banyak pihak yang mengulurkan tangan memberikan donasi terkait operasional rumah singgah yang kini dihuni 10 anak-anak dari kapasitas 25 orang tersebut. 

Sementara, pada kesempatan itu Risma yang mengunjungi rumah singgah juga memberikan bantuan kepada anak-anak di sana. Ketika itu Risma ingin bertemu Aulia yang menderita sakit gagal ginjal. 

"Jadi sebetulnya saya terima kasih ke teman-teman media, saat itu kita tahu ada seorang anak yang membutuhkan bantuan, yang terkena gagal ginjal," kata Risma.

Risma yang mendapati kabar Aulia kini menetap sementara di rumah singgah YRPI, membatalkan niat mengunjungi kediaman Aulia usai kunjungan kerja ke lokasi gempa di Pandeglang, Banten. 

Ternyata di rumah singgah YRPI ini bukan cuma Aulia seorang penghuninya. Ada anak-anak lain yang juga mengidap penyakit berat dan sedang menjalani pengobatan di Jakarta.

"Dan ternyata di sini ada tujuh anak, terus satu anak pulang, tapi datang lagi dua anak. Ternyata di sini banyak anak-anak dari seluruh Indonesia yang dia membutuhkan bantuan," kata Risma.

Pada kesempatan itu Risma juga menyerahkan bantuan berupa uang tunai Rp 10 juta, satu unit laptop, dan bingkisan kepada Aulia, perwakilan penghuni di rumah singgah YRPI.

Selain itu juga penyediaan mobil ambulans untuk akomodasi anak-anak yang nantin akan menjalani pengobatan ke rumah sakit rujukan seperti RSCM maupun RSPAD Gatot Subroto.

"Tapi saya saran sudah ambulans biar dari kami, kalau butuh sewaktu-waktu bisa digunakan. Jadi saat butuh hubungi kami, kami akan luncurkan ambulans ke sini," ucap Risma

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved