Berita Jakarta

Puluhan Tahun Tak Mendapat Layanan Air Bersih, Warga Muara Angke Geruduk Kantor Anies

Warga sebelumnya mengonsumsi air minum dengan membeli air isi ulang galon atau air kemasan botol.

Warta Kota/Yolanda Putri Dewanti
Sejumlah warga RW 022 Muara Angke, Kelurahan Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara mendatangi kantor Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menyerahkan surat pengajuan pelayanan air bersih yang berlangsung di Balai Kota, DKI Jakarta, Selasa (22/2/2022 

WARTAKOTALIVE.COM GAMBIR -- Sambil membawa jirigen kosong, sejumlah warga RW 022 Muara Angke, Kelurahan Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara geruduk kantor Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (22/2/2022).

Adapun mereka yang berjumlah sekitar 22 orang ini merupakan warga dari Kampung Blok Limbah, Blok Eceng dan Blok Empang.

Mereka datang guna menyerahkan surat pengajuan pelayanan air bersih kepada orang nomor satu di DKI Jakarta ini.

"Kepada yang terhormat Gubernur DKI Jakarta Bapak Anies Baswedan. Kami terdiri dari Koperasi Limbah Jaya bersama dan Koperasi Blok Eceng serta Koperasi Konsumen Empang Sejahtera melalui surat ini kami bermaksud mengajukan permohonan layanan air minum kepada Pak Anies," ucap Nurweni perwakilan warga RW 022, di depan Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (22/2/2022).

Baca juga: Sudin SDA Jaksel Sebut Lebar Kali Mampang Tak Capai 20 Meter, Bahkan Ada yang Hanya 2 Meter

Baca juga: Tuntut Pelayanan Air Bersih, Warga Muara Angke Geruduk Balai Kota DKI Sambil Bawa Jerigen Kosong

Perempuan berusia 32 tahun ini juga menjelaskan bahwa permukiman kampung di wilayah Blok Limbah, Blok Eceng, dan Blok Empang telah ada dan bertumbuh sejak tahun 1980an dengan mayoritas pekerjaan warga sebagai nelayan tradisional yang meliputi nelayan tangkap, nelayan pengolah, dan pedagang ikan.

Sejak pertama kali kampung bertumbuh hingga sekarang belum pernah, ada layanan air minum dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang masuk ke lokasi kecuali satu titik kios air yang dibangun pada tahun 2020 di Kampung Blok Eceng, tapi itupun dioperasikan secara komersial.

"Saat ini jumlah warga di Blok Limbah sebanyak 368 jiwa, Blok Eceng sebanyak 678 jiwa, dan Blok Empang sebanyak 3.922 jiwa," tambahnya.

Terpisah, Ketua Koperasi Konsumen Eceng Maju Sejahtera Muslimin mengatakan warga Muara Angke yang mayoritas bekerja sebagai nelayan tradisional dan pedagang ikan, mereka mengonsumsi air minum dengan membeli air isi ulang galon atau air kemasan botol.

"Selama ini warga rata-rata mengeluarkan Rp13.000 per hari tiap keluarga untuk keperluan air minum dan masak.

Sedangkan untuk keperluan cuci dan mandi warga menggunakan air tanah dalam dan pikulan dengan kebutuhan 200 liter per keluarga untuk satu hari dengan merogoh kocek Rp25.000," jelas Muslimin.

Dengan demikian, kata dia, setiap bulan rata-rata satu keluarga mengeluarkan Rp1.140.000 per bulan hanya untuk air.

Sedangkan mayoritas warga yang berprofesi sebagai nelayan tradisional dan sektor ekonomi informal lainnya, biaya sebesar itu sangat membebani perekonomian keluarga.

Baca juga: 10 Pasangan di Pamulang Tangsel Menikah Pada Tanggal Cantik 22/2/2022

Sementara itu, Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Afan Adriansyah Idris, merespon keluhan warga Muara Angke sekaligus mewakili Gubernur Anies.

"Perencanaannya itu sudah dilakukan PDAM. Tahun ini sudah dialokasikan untuk 100 lokasi kios air dan ada tiga tahap. Nanti saya cek dan saya minta tahapannya secepatnya agar bisa masuk sini (Muara Angke)," jelasnya di lokasi.

Anak buah Anies Baswedan ini juga mengatakan untuk target kios air akan dilakukan secepatnya.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved