Pandemi Covid19
40 Persen Bidan Mengalami Kecemasan Selama Masa Pandemi, Beban Pekerjaan Bertambah
Bidan yang selama ini saja sudah memiliki tugas yang kompleks berkaitan kesehatan ibu dan anak, kini juga harus berhadapan dengan kondisi pandemi.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA – Sebagai garda terdepan penanganan Covid-19, tenaga kesehatan (nakes) harus punya fisik dan mental yang kuat.
Tidak hanya itu, di pundak mereka juga beban pekerjaan menjadi bertambah dan rumit.
Hal itu juga dialami para bidan.
Bidan yang selama ini saja sudah memiliki tugas yang kompleks berkaitan kesehatan ibu dan anak, kini juga harus berhadapan dengan kondisi pandemi.
Bidan memegang peranan penting dalam kesehatan masyarakat Indonesia, terutama kesehatan ibu dan anak.
Baca juga: Novi Amelia Diduga Menderita Penyakit Mental Selama Hidup, Ini Gejalanya
Bidan berperan dalam mendampingi perempuan sejak masa pra kehamilan hingga paska persalinan, antara lain memantau kesehatan fisik dan psikologis ibu selama masa kehamilan, membantu merencanakan proses kelahiran, mendampingi persalinan normal, memberikan edukasi perawatan bayi, dan banyak lainnya.
Berbagai tugas bidan tersebut memiliki andil penting dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan anak; yang menjadi salah satu prioritas pembangunan nasional di Indonesia.
Selama masa pandemi covid-19 ini, pekerjaan bidan sebagai salah satu garda terdepan layanan kesehatan menjadi lebih rumit.
Para ibu cenderung mengandalkan bidan sebagai sumber dukungan emosional selama masa persalinan, karena keterbatasan pengunjung di klinik atau rumah sakit.
Selain itu, beban kerja bidan dapat dikatakan semakin besar karena Indonesia diprediksi memiliki empat juta angka kelahiran selama masa pandemi ini; tertinggi kelima di dunia.
Baca juga: Indah Permatasari Akui Psikis dan Mentalnya Terganggu Sejak Jadi Artis
Terlebih lagi, banyak negara melaporkan peningkatan jumlah layanan rumah yang dilakukan bidan, termasuk untuk memberikan imunisasi bagi anak dan edukasi kesehatan bagi ibu, karena ketakutan ibu untuk pergi ke klinik atau rumah sakit.
Berbagai hal tersebut ditambah situasi pandemi covid-19 yang penuh ketidakpastian menjadi sumber stres tersendiri bagi para bidan.
Selain itu, bidan juga menghadapi tantangan perubahan pola kerja hingga kekhawatiran akan risiko penularan virus yang tinggi, baik bagi dirinya sendiri maupun keluarga.
Sebuah studi menyatakan bahwa bidan yang menangani pasien Covid-19 berisiko dua kali lebih besar mengalami kelelahan emosi dibandingkan mereka yang tidak menangani pasien Covid-19.
Founder & Direktur Personal Growth - Counseling & People Development, Ratih Ibrahim, M.M., Psikolog Klinis mengatakan, situasi pandemi membuat lingkungan pekerjaan bidan menjadi lebih riskan daripada sebelumnya.
Baca juga: Persiapan Jelang Puasa Ramadan 2022 di Tengah Pandemi Covid-19