Berita Nasional

Gus Yahya Minta Jokowi Libatkan NU dalam Membangun Ibu Kota Baru, Begini Alasannya

Hal itu diungkapkan Gus Yahya dalam acara puncak peringatan Hari Lahir ke-99 Nahdlatul Ulama di Bangkalan, Madura, Jawa Timur

Editor: Feryanto Hadi
Tribunnews.com
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Gus Yahya Cholil Staquf mengusulkan agar pemerintah melibatkan organisasi Nahdlatul Ulama dalam membangun Ibu Kota Baru (IKN).

Menurutnya, pemerintah seharusnya juga memikirkan desain sosial dalam merancang IKN baru tersebut.

Selama ini, kata Gus Yahya, pembicaraan mengenai hal tersebut hampir tak pernah muncul.

Pembicaraan soal rancangan IKN di publik nyaris selalu berkisar soal pembangunan-pembangunan fisik.

Baca juga: Berharap Pengganti Jokowi Dukung Pemindahan IKN, Mendagri: Harus Optimis, The Show Must Go On

Baca juga: Kepala BIN Budi Gunawan Sebut IKN Nusantara Akan Menstimulus Pemerataan Ekonomi Secara Nasional

Hal itu diungkapkan Gus Yahya dalam acara puncak peringatan Hari Lahir ke-99 Nahdlatul Ulama di Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Kamis malam (17/2/2022).

"Kita ingin mengusulkan, meminta kepada pemerintah, dalam hal ini untuk berpikir tentang ibu kota negara yang baru ini bukan hanya tentang desain fisiknya saja, tapi kami ingin mengajak pemerintah untuk juga memikirkan desain sosialnya," paparnya seperti dilansir Kompas.com, Jumat (18/2/2022).

Gus Yahya berujar, yang akan dibangun di IKN adalah kota yang sama sekali baru.

Menurutnya, proyek ini melambangkan sesuatu yang ikonik tentang arah masa depan bangsa.

Eks juru bicara Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur itu lantas menawarkan NU untuk dilibatkan sebagai pihak yang akan turut serta merancang desain sosial di IKN kelak.

"Kita harus berpikir masyarakat macam apa yang akan kita hadirkan di kota yang baru itu. Di dalam membangun desain sosial inilah, Nahdlatul Ulama ingin ikut serta," tambahnya.

Baca juga: Akui Iuran JHT Milik Buruh Dipakai untuk Investasi, Dirut BPJamsostek Pastikan Dana Aman

Kedekatan Nama IKN yang Baru dan NU

Gus Yahya pun menganggap bahwa pemilihan "Nusantara" sebagai nama IKN yang baru, punya keterkaitan dengan desain sosial NU.

"Kita katakan Nusantara itu adalah (kependekan) dari NU-santri, pemerintah-rakyat. Artinya bahwa hubungan antara NU sebagai jamiyah dengan santri sebagai jamaah laksana hubungan antara pemerintah dengan rakyatnya. Ini adalah inisiatif yang ikonik mengenai masa depan," ujarnya.

Menurutnya, inisiatif pemerintah ini adalah inisiatif ikonik terkait masa depan bangsa dan negara.

 "Maka kita ingin ikut menjadi bagian dari inisiatif masa depan itu. Karena Nahdlatul Ulama ingin menggapai masa depan dan tidak mau dipenjara oleh masa lalu," tutupnya.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved