Berita Nasional

Haris Azhar Ungkap Polisi Era Jokowi Sangat Membela Rezim, Kaitkan dengan Kekuasaan PDI P

Haris menyebut kepolisian di era Presiden Joko Widodo lebih membela rezim rezim dibanding menegakkan hukum secara proporsional.

Editor: Feryanto Hadi
Rangga Baskoro
Aktivis Haris Azhar 

Pada pemeriksaan yang dilakukan pada 18 Januari 2022 lalu, ia diberondong 17 pertanyaan. 

Haris keluar ruangan Ditreskrimsus Polda Metro Jaya pada Selasa (18/1/2022) pukul 17.55 WIB. 

Ia mengaku mendapatkan 17 pertanyaan sementara rekannya Koordinator KontraS Fatia Maulidiyanti diberondong 20 pertanyaan. 

Keduanya diperiksa terpisah meski dalam pelaporan yang sama. 

"Kami ditanya soal akun youtube saya. Lalu juga soal materi conflict of interest nya, dan soal riset," ujar Haris di Polda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan. 

Sementara itu Fatia mengaku ditanyai terkait terkait sumber-sumber riset ataupun data-data yang menyebutkan dugaan keterlibatan Luhut Binsar Pandjaitan dalam konflik Papua. 

Menurut Fatia, hal itu sebenarnya sudah dijelaskan di dalam risetnya. 

"Selain itu penyidik juga mempertanyakan terkait metodologi dan sebagainya yang itu tadi sudah dijawab melalui proses pemeriksaan," jelas Fatia. 

Meski kasusnya sudah naik ke penyidikan, Fatia memastikan ia dan Haris masih berstatus sebagai saksi. 

Fatia mengaku belum mengetahui langkah selanjutnya dari proses hukum tersebut.

Namun mereka sudah menyiapkan strategi terburuk apabila kasus masuk ke pengadilan. 

Pihaknya akan menyodorkan saksi ahli untuk membuktikan tidak ada unsur pencemaran nama baik dalam konten Youtube berjudul  'Ada Lord Luhut Dibalik Relasi Ekonomi-OPS Militer Intan Jaya!! Jenderal BIN Juga Ada!!'. 

Sebelumnya pada September 2021 lalu Luhut melaporkan Haris dan Fatia ke Ditreskrimsus Polda Metro Jaya. 

Pelaporan dilandasi dugaan pencemaran nama baik atas konten berjudul  'Ada Lord Luhut Dibalik Relasi Ekonomi-OPS Militer Intan Jaya!! Jenderal BIN Juga Ada!!'. 

Dalam konten yang diunggah di akun Youtube Haris, Fatia sebagai pembicara membeberkan berbagai dugaan konflik ekonomi di Papua. 

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved